Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Anies Sebut Polarisasi Pascapemilu bukan Berarti Pecah Belah Masyarakat

Putri Anisa Yuliani
30/9/2022 15:32
Anies Sebut Polarisasi Pascapemilu bukan Berarti Pecah Belah Masyarakat
Anies Baswedan.(Antara/M Risyal Hidayat.)

GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut polarisasi yang terjadi sebagai dampak dari Pemilu maupun Pilkada ialah suatu hal yang normal dan wajar terjadi. Kekhawatiran terhadap polarisasi akan memecah belah masyarakat, menurutnya, tidak perlu. 

Dalihnya, ketika Pemilu usai, masyarakat akan kembali ke posisi masing-masing dan menjalani kehidupan seperti biasa. "Kita kadang-kadang khawatir jangan sampai pemilu ini terjadi polarisasi. Nah, polarisasi itu sesuatu yang wajar, seperti balon ada bendulnya lalu kembali lagi. Saya ingin sampaikan ada polarisasi, ada friksi, ada konflik, ada pecah, itu ada stage-nya. Kita sering kali begitu melihat polarisasi berarti pecah, bukan. Kita ini bersatu kemudian ada dua kutub. Nah terjadi, tidak berarti friksi, fase berikutnya konflik, fase berikutnya pecah," kata Anies di Jakarta, Jumat (30/9).

"Kita harus dewasa. Jangan setiap kali ada polarisasi karena pemilu lalu dianggap terjadi perpecahan. Yang penting selesai pertandingan, semua kembali pada posisi awal sebagai WNI, sekarang bekerja bersama," sambungnya.

Polarisasi itu akan terjadi sangat bergantung pada karakter para peserta pemilihan. Dengan demikian, polarisasi yang terjadi tidak hanya berkutat pada agama.

"Emosi akan mencerminkan kontestasi. Kalau calonnya ialah satu laki satu perempuan, isu gender akan dominan di situ. Kalau calonnya ialah satu dari Jawa, satu dari Sunda, isu etnis akan dominan di situ. Kalau calonnya beda agama, isu agama akan muncul," paparnya.

"Jadi kontestasi, polarisasi, emosi itu tergantung pada siapa yang berada di lapangan. Tidak selalu seluruh urusan identitas agama, tidak," tandasnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu
Berita Lainnya