Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
INDONESIA kehilangan dengan berpulangnya Prof Dr Azyumardi Azra, yang meninggal siang ini (18/9) di Kuala Lumpur, Malaysia.
Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) Pdt Gomar Gultom menyampaikan ini dalam rilisnya yang dikirim ke Media Indonesia, Minggu (18/9).
''Beliau seorang cendekiawan Minang, yang kepakarannya diakui dunia dan sangat banyak memberikan sumbangan pemikiran bagi perdamaian dunia. Tak heran kalau Kaisar Jepang menganugerahinya 'The Order of the Rising Sun: Gold and Silver Star'. Sementara dari Ratu Inggris mendapatkan gelar kehormatan 'Commander of the Order of the British Empire (CBE)' dan berbagai penghargaan internasional lainnya,'' kata Pdt Gomar dalam rilisnya.
Baca Juga: Sumbar Berduka Azyumardi Azra Kelahiran Padang Pariaman Berpulang
Menurut Pdt Gomar, Bang Edi, demikian beliau biasa disapa dalam lingkungan terbatasnya, adalah seorang pemikir independen. Kedekatannya dengan pemerintahan Jokowi, tidak menghilangkan kemandiriannya untuk menyampaikan pandangan-pandangan kristisnya atas kebijakan yang ditempuh oleh Jokowi.
''Baru beberapa bulan beliau memimpin Dewan Pers, suatu posisi yang sangat strategis dalam mendewasakan dunia jurnalistik kita, beliau sudah melakukan banyak gebrakan,'' imbuh Pdt Gomar.
Jumat lalu Bang Edi mengalami serangan jantung dalam penerbangan ke Kuala Lumpur untuk suatu ceramah. Sempat dirawat dua hari di RS Serdang, dekat bandara.
''Saya termasuk di antara mereka yang sangat kehilangannya. Guru sekaligus sobat yang cerdas dan bicara selalu terus terang, tanpa tedeng aling-aling. Saya banyak berlajar darinya dari beberapa perjalanan bersama dengannya. Sebagai seorang akademisi sangat banyak memberikan pencerahan bukan hanya di bangku kuliah, tapi juga masyarakat luas, dengan kiprahnya yang tak kenal lelah dari satu kota ke kota lainnya, bahkan antar negara, demi mencerdaskan masyarakat. Upaya pencerdasannya sangat lintas batas, yang melampaui sekat-sekat suku, bangsa, agama dan pemisah lainnya,'' pujinya.
Menurut Pdt Gomar, Bang Edi termasuk salah satu guru bangsa. ''Dan untuk ini saya, atas nama Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia, menyatakan dukacita mendalam. Semoga semua jerih payah beliau dalam membangun keadaban publik bisa kita teruskan bersama, deki Indonesia yang adil, damai dan sejahtera,'' pungkasnya. (OL-10)
Reputasi ketokohan Buya Syafii dan Prof Edi tentu bukan hanya karena keterlibatannya di Muhammadiyah. Terlalu banyak untuk disebutkan satu per satu jabatan publik keduanya selagi masih hidup.
KEPULANGAN abadi Prof Azyumardi Azra (para juniornya sering memanggilnya Kak Edi dan Bang Edi) meninggalkan duka yang sangat mandalam.
SAYA beroleh undangan kembali dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sumatera Utara untuk berbicara terkait silang pendapat masuknya Islam di Indonesia pada 5 Oktober 2022.
'TKS Ris. Slm'. Itulah respons terakhir yang saya terima dari Kak Edi, panggilan akrab yang saya gunakan untuk menyapa Prof Dr Azyumardi Azra CBE.
Mengenang Prof Azyumardi Azra, Tokoh Intelektual Muslim Paripurna dengan Reputasi Mendunia
Keduanya juga sama-sama aktif di organisasi Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), sehingga kedekatan yang terjadi begitu erat.
PGI mengapresiasi niat baik Presiden Jokowi dalam hal ini. PGI menilai sedikitnya dua hal dari Presiden akan hal ini.
Pendirian rumah ibadah yakni peran dari FKUB, aliran kepercayaan, hingga tanda tangan dari 90 orang jemaat dan 60 orang pendukung dari masyarakat sekitar atau disebut formula 90-60.
Ketum PGI sempat bertemu dengan Ketua BPBD Amson Padolo, Bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung, sejumlah keluarga korban yang sedang menunggu seluruh proses.
RENCANA Kementerian Agama (Kemenag) menjadikan Kantor Urusan Agama (KUA) sebagai tempat nikah dan pencatatan nikah semua agama diminta untuk dikaji ulang
KASUS penolakan ibadah di Gereja Bethel Indonesia (GBI) Kota Depok mereda. Meski demikian, jemaat GBI yang merupakan anggota Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-Lembaga di Indonesia
“Hal sedemikian ini merupakan arus balik dari cita-cita reformasi dan akan membawa kita kepada suasana etatisme pada masa Orde Baru,” tegas Gomar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved