Aliansi Gerakan Selamatkan Jakarta Dukung BPK

PIMPINAN Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menerima kunjungan Aliansi Gerakan Selamatkan Jakarta terkait hasil audit terhadap pembelian lahan RS Sumber Waras. Aliansi ini menilai ada upaya dari beberapa pihak untuk melemahkan peran dan fungsi BPK.

Salah satu pentolan Aliansi Gerakan Selamatkan Jakarta Ratna Sarumpaet mengatakan, tindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggunakan auditor dari beberapa universitas dianggap melecehkan BPK.

"Ini menjadi aneh karena setiap orang bisa pesan auditor. Saya kira itu pelecehan terhadap konsistusi itu sendiri," kata Ratna saat audiensi dengan BPK di Gedung BPK, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Senin (20/6).

Tak hanya Ratna, sejumlah pentolan Aliansi Gerakan Jakarta lainnya juga meminta BPK mengambil tindakan. Mereka bahkan menyatakan akan berada di belakang BPK untuk mendukung setiap tindakan yang diambil.

Anggota Aliansi lainnya Sugiyanto menyadari status hasi audit BPK yang bersifat rahasia. Namun, pria yang melaporkan kasus pembelian lahan RS Sumber Waras ke KPK ini menilai, situasi yang saat ini tak memihak BPK harus diselesaikan dengan membeberkan hasil audit kepada publik.

Ketua BPK Harry Azhar pun tak sependapat dengan itu. Kata dia, laporan audit BPK hanya bisa diperlihatkan kepada aparat penegak hukum, tidak kepada publik.

Harry mengatakan, hasil audit yang dilakukan BPK bersifat final. Meski begitu, ia mengaku tak bisa berbuat seenaknya.

"Saya dulu anggota DPR, saat saya anggota DPR, saya bisa bicara sekerasnya, tidak ada yang batasi saya. Kini saya Ketua BPK, saya tahu semua dan tidak mungkin saya bicara, saya harus bersifat profesional," kata dia. (X-11)