Ahok Diminta Tetap di Jalur Independen

DIREKTUR Eksekutif Jakarta Center KP Norman menekankan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) harus konsisten maju dalam Pilkada DKI 2017 melalui jalur Independen. Apalagi, Teman Ahok berhasil mengumpulkan satu juta dukungan KTP untuk maju melalui jalur independen.

"Ahok lebih baik jalur independen," tegasnya saat ditemui dalam acara survei dan diskusi publik "Mengukur Peluang Penantang Petahana di Pilkada DKI Jakarta 2017", di Jakarta, Minggu (19/6).

Salah satu pendukung Teman Ahok tersebut menyebut jika Ahok memilih jalur partai politik, maka itu akan menjadi preseden bagi Ahok. "Preseden buat Pak Ahok. Kan yang milih rakyat Jakarta, bukan partai," kata dia.

Apalagi terkumpulnya satu juta dukungan KTP buat Ahok, kata Norman, itu seharusnya menjadi optimisme bagi Ahok untuk melenggang menuju kursi DKI melalui jalur independen.

Hal senada juga diutarakan oleh Pengamat Politik dari Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi (Sigma) Said Salahuddin. Ia menilai Ahok lebih baik maju melalui jalur independen. Itu juga untuk menguji bahwa jalur independen sebagai terobosan baru.

Berdasarkan survei Manilka Research and Consulting, tingkat popularitas (98,8%) Ahok menempati urutan pertama. Diikuti selanjutnya Yusril Ihza Mahendra (82,8%) dan Abraham Lunggan (82,3%). Sama halnya dengan tingkat kesukaan publik, Ahok masih menempati posisi teratas (62,5%) dan posisi selanjutnya Ridwan Kamil (61,3%), Yusuf Mansur (60,3%) dan Tri Rismaharini (58,5%).

Pada kesempatan tersebut, Wasekjen PKB Daniel Johan pun menekankan agar Ahok tetap konsisten dengan memilih jalur independen. "Kita menghargai pilihan Ahok untuk maju lewat independen. Kami mendorong Ahok konsisten maju melalui jalur independen sehingga tidak mengecewakan Teman Ahok. Kalaupun mau ada perubahan, harus dikomunikasikan dengan baik dari sekarang," kata dia.

Terlepas dari itu, Daniel menyampaikan PKB tetap mendukung calon gubernur DKI melalui jalur partai politik. Hal itu berbeda dengan partai politik yang sudah menyatakan dukungannya kepada Ahok, yakni NasDem, Hanura dan Golkar.

Politisi PDI Perjuangan Charles Honoris menyampaikan pihaknya tidak mungkin mendukung calon perseorangan. "Jalur parpol sudah mutlak," tegasnya. Namun sampai saat ini, diakuinya, partai belum memutuskan siapa yang akan dicalonkan oleh PDI Perjuangan untuk maju dalam Pilkada DKI 2017. (OL-2)