Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SETELAH mengumumkan 3 nama bakal calon presiden (capres) hasil Rapat Kerja Nasinal (Rakernas), Partai NasDem selanjutnya akan segera melakukan komunikasi politik dengan berbagai partai untuk bisa membangun koalisi.
Ketua DPP sekaligus Ketua Steering Committe (SC) Rakernas Partai NasDem Willy Aditya menjelaskan koalisi akan lebih mudah dengan kejelasan sikap NasDem pada tokoh yang diusung menjadi capres.
"Alasan kami umumkan capres lebih dulu ialah kami sadar betul bahwa magnet utama dalam mebangun koalisi ialah calon presiden," ungkap Willy ketika dihubungi di Jakarta, Sabtu (18/6) pagi.
Willy menjelaskan, pekan depan NasDem akan mengadakan pertemuan dengan partai politik (parpol) lain guna membahas pembentukan koalisi. Pengumuman 3 nama bakal capres yang diumumkan NasDem mendapat respon positif dari parpol lain.
"Ada beberapa telpon yang masuk, kami hari Rabu depan akan bertemu dengan salah satu parpol untuk membahas kelanjutan arah koalisi," ujar Willy.
Willy menegaskan pihaknya terbuka dengan partai manapun untuk membangun komunikasi politik. Termasuk dengan Partai Demokrasi Indonesia (PDI-P) selaku partai asal dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang namanya turut menjadi 1 dari 3 nama bakal capres yang diputuskan oleh NasDem.
"NasDem, tidak memiliki batasan dalam menjalin komunikasi apalagi dalam memajukan negara dan bangsa ini. Kami melihat capres dari aspek kefiguran," ungkapnya.
Willy menjelaskan, alasan kuat dibalik penunjukkan Anies, Ganjar, dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dalam busra bakal capres NasDem. Menurut Willy, ketiga nama tersebut dipilih berdasarkan pertimbangan rasionalitas politik yang mengacu pada hasil survei di lapangan.
"Kedua nama itu (Anies dan Ganjar) sangat dominan dan menjadi rasional untuk dilakukan. Sementara kalau Andika perkasa kami tentukan berdaskaran variabel yang lebih kualitatif sebagai komitemen menjaga stabilitas negara bangsa," ungkapnya.
Baca juga: Ganjarist : NasDem Sudah Dengar Suara Publik untuk Pilpres 2024
Terpisah, Ketua DPP PDIP bidang Politik Puan Maharani menegaskan partainya terbuka dengan partai manapun dalam menentukan koalisi. Koalisi tersebut dilakukan atas dasar untuk bekerjasama dalam membangun bangsa dan negara.
"Ya bisa aja kita ini berkoalisi dengan siapa aja. Kalau saya kalimatnya bukan koalisi tapi kerja sama. Bisa aja kita bekerja sama untuk membangun bangsa dan negara ini," kata Puan.
Puan pun lebih memilih untuk menghormati hasil Rakernas NasDem yang menghasilkan 3 nama bakal capres yang salah satu diantaranya berasal dari kader PDIP Ganjar Pranowo. Puan menilai masuknya Ganjar Pranowo dalam bursa capres NasDEm merupakan bentuk mekanisme politik yang berbeda-beda dari setiap parpol.
"Ya menurut saya jadi sah-sah saja. Mekanisme setiap partai politik berbeda-beda," ujar Puan.
Terkait siap capres yang akan didukung oleh PDIP, Puan menjelaskan hal tersebut menunggu keputusan dari Ketua Umum PDIP Megawatai Soekarnoputri. Hal tersebut akan dilakukan melalui kongres yang akan diadakan pada akhir Juni mendatang.
"Di PDIP sesuai dengan Kongres bahwa nanti yang aman menjadi capres adalah merupakan keputusan dari Ketum. Kita berpegang pada hal itu," tutur Puan. (A-2)
Anggota legislatif (legislator) NasDem yang terpilih diminta selalu mengedepankan kepentingan masyarakat dan partai di atas kepentingan pribadi.
Nur menjelaskan proses pemilihan Anies sebagai bacapres NasDem dilakukan dari tingkat kader di daerah hingga pusat. Selain itu, Partai NasDem memperkuat dengan data survei.
Eks Presiden PKS itu menyebut dukungan besar juga diberikan pemilih PKS ke Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra Prabowo Subianto. Namun, dukungan yang diberikan masih di bawah Anies.
Ketua DPD Kabupaten Kolaka, Sultra, H Yahya Darise mengatakan perlu dipahami posisi gelaran pemilu merupakan pesta demokrasi yang seharusnya menjadi hal yang menggembirakan.
Walaupun urutan perolehan dukungannya berbeda, menurut dia, dua besar yang didukung oleh elit dan massa pemilih NasDem cukup konsisten.
Jawa Tengah (Jateng) dinilai tengah menghadapi krisis tokoh yang mumpuni di level provinsi
Golkar bisa menemukan sosok kharismatik yang dipersiapkan secara khusus menyongsong Pilpres 2029.
Putusan MK dianggap mewakili dan mengakomodir suara mayoritas masyarakat Indonesia yang telah memilih Prabowo - Gibran
Lebaran dinilai sebagai momen yang tepat untuk menyatukan bangsa pasca penyelenggaraan Pemilu 2024 pada Februari lalu.
Mantan Ketua MK Jimly Asshiddiqie mengatakan perkara PHPU 2024 di MK hanya 278 atau lebih sedikit dari 340 di 2019. Hal ini lebih mudah bagi MK untuk menggelar sidang dan putusannya harus diterima.
Sidang pemeriksaan pendahuluan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (PHPU Presiden) di Mahkamah Konstitusi (MK) digelar mulai hari ini, Rabu (27/3).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved