KPK Kembali Periksa Sekretaris MA Nurhadi

SEKRETARIS Mahkamah Agung (MA) Nurhadi Abdurrachman kembali diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (3/6). Dia diperiksa dalam kasus dugaan suap penganganan perkara di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

"Iya, yang bersangkutan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka DAS (Doddy Aryanto Supeno)," kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha di kantornya, Jalan HR Rasuna Said, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (3/5).

Nurhadi diketahui sudah berada di Gedung KPK sejak pagi hari. Namun, dia enggan berkomentar terkait pemeriksaan ketiga kalinya terhadapnya.

Sebelumnnya, KPK telah memeriksa Nurhadi pada Selasa (24/5) dan Senin (30/5) dalam perkara suap di lingkungan PN Jakpus ini.

Namun, Nurhadi tak banyak komentar soal dugaan suap yang menyerat namanya. Kendati, dia juga telah dicegah bepergian keluar negeri oleh KPK guna penyidik kasus ini.

Kasus suap pengurusan perkara ini terungkap dari operasi tangkap tangan 20 April lalu. KPK mencokok panitera/Sekretaris Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Edy Nasution dan Direktur PT Kreasi Dunia Keluarga Doddy Aryanto Supeno.

Saat ditangkap, Edy diduga telah menerima uang sebesar Rp50 juta dari Doddy. Namun sebelumnya, dia diduga menerima Rp100 juta dari Doddy.

Usai penangkapan itu, KPK bergerak cepat mengembangkan perkara. Mereka menggeledah sejumlah tempat, termasuk kantor dan rumah Nurhadi.

Lembaga Antikorupsi menemukan dan menyita uang dalam bentuk beberapa mata uang asing senilai Rp1,7 miliar. Wakil Ketua KPK Laode Muhamad Syarif menyebut, uang tersebut diduga terkait suatu perkara.

KPK tengah menelusuri keterkaitan uang tersebut dengan kasus suap ini. Tidak tertutup kemungkinan ada keterkaitan secara tidak langsung antara Edy dan Nurhadi.

Dalam penelusuran, KPK juga memanggil Royani, supir Nurhadi. Namun, dia tak pernah memenuhi panggilan penyidik hingga cegah untuk bepergian ke luar negeri selama enam bulan sejak 4 Mei 2016.

Royani menghilang setelah KPK mengungkap kasus suap ini. KPK sampai saat ini masih terus mencari tahu keberadaan Royani yang diduga bisa mengungkap keterkaitan Nurhadi dalam perkara ini.(X-11)