Pascarusuh LP Gorontalo, Razia Digencarkan

PEMERINTAH melalui aparat Kementerian Hukum dan HAM memperbanyak razia di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas IIA Gorontalo untuk memulihkan keamanan pascakerusuhan. Hasilnya, banyak ditemukan alat dan benda tajam yang sudah diamankan, termasuk para pelakunya.

Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly mengemukakan hal itu, di Jakarta, kemarin. “Ada razia senjata tajam, memang ditemukan beberapa senjata tajam dari alat kebersihan di lapangan,” jelasnya.

Menurut Yasonna, para terduga pelaku kerusuhan sudah ditangani oleh pihak kepolisian dan akan ditindak secara hukum. Kondisi keamanan di LP pun berangsur kondusif.

Yasonna mengakui LP di Gorontalo tersebut kelebihan kapasitas. Namun, hal itu bukan penyebab kerusuhan yang terjadi pada Selasa (31/5).

Kerusuhan berpangkal pada adanya upaya penghadangan dari warga binaan terhadap satu orang warga binaan yang baru akan ditempatkan.

“Kapasitasnya lebih sedikit saja dibandingkan dengan LP yang lain ada yang sampai 400% atau 500%, tetapi memang seharusnya tidak boleh gitu,” ujar Yasonna.

Ke depan, lanjut Yasonna, antisipasi akan dilakukan dengan menekan kelebihan kapasitas melalui pembangunan ruang baru.

Peristiwa berawal ketika Bripda Moh Kurniawan mengawal beberapa tahanan seusai persidangan. Sesampainya di LP, ketika Kurniawan hendak menandatangani berita acara penyerahan tahanan, salah seorang napi mengeluarkan kata-kata bernada provokatif terhadap Kurniawan. Para napi lainnya terprovokasi dan mengeroyok Kurniawan hingga terluka.

Kemudian pada malam harinya pukul 20.00 Wita, Polres Gorontalo berkoordinasi dengan Polresta Gorontalo serta Polda Gorontalo hendak menangkap tersangka pelaku penganiayaan, yakni Edi Nur Kamiden di LP tersebut. Namun, polisi mendapat perlawanan dari para tahanan di LP tersebut hingga memicu kerusuhan besar.

Akhirnya, pada Rabu (1/6) dini hari, Nur Kamiden dapat diamankan dan dibawa ke Polda Gorontalo untuk diperiksa.

Kabid Humas Polda Gorontalo AKB Bagus Santoso mengatakan Nur Kamiden masih menjalani tes kesehatan dan tes urine sebelum ditetapkan sebagai tersangka. Ia diduga mengonsumsi narkoba. (Cah/Mtvn/P-1)