Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
IDENTITAS Nasional merupakan suatu hal yang dimiliki negara yang merdeka dan berdaulat. Sebagai warga negara tentunya kita harus mengetahui dan memahami Identitas Nasional itu sendiri.
Identitas Nasional digunakan sebagai karakteristik dan pembeda identitas antara satu negara dengan negara lainnya.
Identitas sendiri memiliki arti sebagai ciri yang dimiliki setiap pihak yang dimaksud sebagai suatu pembeda atau pembanding dengan pihak yang lain.
Sedangkan nasional atau Nasionalisme memiliki arti suatu paham, yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada Negara kebangsaan.
Baca juga: Memperkuat Cinta Tanah Air
Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya.
Identitas nasional dalam konteks bangsa cenderung mengacu pada kebudayaan, adat istiadat, serta karakter khas suatu negara.
Penerapan tentang identitas nasional harus tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara dari pada kepentingan pribadi atau kelompok.
Dengan kata lain, identitas nasional menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi berbagai masalah menyangkut kehidupan bermayarakat, berbangsa dan bernegara. Sehingga muncul rasa memiliki seseorang terhadap suatu negara atau suatu bangsa.
Kelahiran identitas nasional suatu bangsa memiliki sifat, ciri khas serta keunikan sendiri-sendiri, yang sangat ditentukan oleh faktor-faktor yang mendukung kelahiran identitas nasional tersebut.
Baca juga: Harkitnas: Sejarah Budi Utomo
Adapun faktor-faktor yang mendukung kelahiran identitas nasional bangsa Indonesia meliputi:
Meliputi faktor geografis ekologis dan demografis. Kondisi geografis – ekologis yang membentuk Indonesia sebagai wilayah kepulauan yang beriklim tropis dan terletak di persimpangan jalan komunikasi antarwilayah dunia Asia Tenggara, ikut mempengaruhi perkembangan kehidupan demografis, ekonomis, sosial dan kultural bangsa Indonesia.
Meliputi faktor historis, sosial, politik, dan kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia.
Hasil dari interaksi dari berbagai faktor tersebut melahirkan proses pembentukan masyarakat, bangsa dan negara bangsa beserta identitas bangsa Indonesia, yang muncul tatkala nasionalisme berkembang di Indonesia.
Faktor ini mencakup etnisitas, teritorial, bahasa, agama dan yang sejenisnya. Unsur-unsur yang beraneka ragam yang masing-masing memiliki ciri khasnya sendiri-sendiri menyatukan diri dalam suatu persekutuan hidup bersama yaitu bangsa Indonesia.
Kesatuan tersebut tidak menghilangkan keberanekaragaman, dan hal inilah yang dikenal dengan Bhinneka Tunggal Ika.
4.Faktor Pendorong
Faktor in terdiri dari pembangunan komunikasi dan teknologi, lahirnya angkatan bersenjata modern dan pembangunan lainnya dalam kehidupan Negara.
Proses pembentukan identitas nasional yang dinamis ini sangat ditentukan oleh tingkat kemampuan dan prestasi bangsa Indonesia dalam membangun bangsa dan kesatuan bangsa, serta langkah yang sama dalam memajukan bangsa dan Negara Indonesia.
5.Faktor Penarik
Faktor penarik ini meliputi bahasa, birokrasi yang tumbuh dan sistem pendidikan. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang sudah ditetapkan menjadi bahasa nasional dan kesatuan nasional. Masing-masing suku yang ada di Indonesia masih tetap menggunakan bahasa dari daerahnya masing-masing.
6.Faktor Reaktif
Faktor reaktif ini meliputi dominasi, pencarian identitas dan juga penindasan.
Seperti yang sudah diketahui bahwa bangsa Indonesia pernah dijajah beratus-ratus tahun oleh bangsa asing.
Hal ini mewujudkan memori bagi rakyat Indonesia. Memori akan perjuangan, penderitaan dan semangat yang hadir dalam masyarakat untuk memperjuangkan kemerdekaan.
Mengutip dari kemdikbud.go.id, konsep identitas Nasional tercantum dalam pasal undang-undang dasar.
Pasal tersebut mengatur tentang identitas nasional Indonesia yang membedakan dengan bangsa lain.
Baca juga : Presiden minta KPU dan Bawaslu Tancap Gas Persiapkan Pemilu 2024
Identitas nasional tidak lepas dari unsur yang merujuk bangsa majemuk. Kemajemukan ini merupakan gabungan dari unsur pembentuk identitas nasional seperti suku bangsa, agama, budaya, dan bahasa. Mengutip dari LMS Spada Kemdikbud, bentuk identitas nasional menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
Menurut Winarno, bentuk-bentuk identitas nasional Indonesia antara lain:
Ketentuan bahasa diatur dalam undang-undang no. 24 Tahun 2009, dari pasal 25 sampai pasal 45. Bahasa Indonesia merupakan bahasa Melayu yang menjadi bahasa persatuan.
Melalui Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928, bahasa Indonesia disepakati sebagai bahasa nasional.
Bendera negara pertama kali dikibarkan ketika Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Bendera warna merah putih ini diatur dalam UU no.24 tahun 2009.
Lagu Indonesia Raya pertama kali dinyanyikan pada Kongres Pemuda II, kemudian menjadi lagu kenegaraan dan kebangsaan.
Garuda Pancasila menjadi lambang negara Indonesia. Lambang ini memiliki perisai di bagian tengah. Garis hitam tebal menggambarkan Indonesia berada di garis khatulistiwa.
Sedangkan perisai di dada burung Garuda adalah lambang kelima sila Pancasila.
Semboyan negara ini mengacu pada masyarakat Indonesia yang beragam. Arti Bhinneka Tunggal Ika meski berbeda-beda tetapi tetap satu.
Pancasila berfungsi sebagai ideologi nasional, falsafah negara, pandangan hidup bangsa, dan dasar negara.
Pancasila penting untuk identitas nasional dan pemahaman warga negara untuk bersikap.
Dalam kegiatan Silatnas tersebut Ika Menwa Seroja Timor Timur juga menyelenggarakan Sarasehan dengan judul “Peran IKA Menwa Seroja Timor Timur dan Perspektif Keveteranan dalam Negara."
DEP Nascon kali ini mengambil tema "Let's Make Miracles" yang merupakan ajakan bagi seluruh mitra usaha DEP untuk bersama-sama mewujudkan kesuksesan.
SEDIKITNYA ada 5.713 anak di Kota Bekasi belum mendapatkan imunisasi dasar, seperti campak, rubella, difteri, polio, dan sebagainya.
Owner ZZ Stable, Rohalia Kharisma Zein, mengatakan pihaknya terus melakukan persiapan dan diharapkan The Jakarta Masters bisa terlaksana dengan baik.
Ketua Panitia Pelaksanaan Kejuaraan Voli Pantai Nasional 2022, Danang Anggoro, mengatakan hingga pendaftaran ditutup total tercatat 30 tim putra dan 30 tim putri yang mendaftar.
Tujuan dari seminar nasional ini adalah bagaimana strategi pemerintah menangani stabilitas ketersediaan sumber protein hewani yang dapat dijangkau oleh masyarakat luas,
LEMBAGA Ketahanan Nasional (Lemhanas) bakal menggembleng calon anggota DPR RI dan DPD RI terpilih hasil Pemilu Legislatif 2024.
Semangat kolaborasi dalam berkurban tentunya menjadi modal penting dalam memperkuat kembali pranata sosial yang mulai menipis di tengah-tengah masyarakat
Pendidikan pada dasarnya untuk meningkatkan logika dan ilmu yang bermanfaat. Gelar yang diraih dari pendidikan pun sah saja untuk dibanggakan.
BANGUN karakter generasi penerus melalui penguatan nilai-nilai budaya dan wawasan kebangsaan untuk mengimbangi kecepatan perkembangan teknologi
Lewat partai, Jokowi dinilai bisa turut menentukan arah masa depan bangsa.
Gus Miftah, mengingatkan tentang pentingnya dialog kebangsaan dalam menangkal penyebaran paham radikalisme di kalangan pelajar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved