NasDem Sebut Wacana Penundaan Pemilu Bikin Gaduh

WACANA penudaan pemilu yang bergulir saat ini dinilai berpotensi menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat. Oleh karena itu, Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali meminta agar isu penundaan Pemilu tidak perli lagi dibicarakan lebih lanjut.

"Hindari untuk membuat pernyataan-pernyataan yang membuat kegaduhan," kata Ali ketika dihubungi di Jakarta, Selasa (8/3).

Menurut Ali, semua pihak termasuk elite-elite patai politik (parpol) yang sebelumnya menyuarakan ide penundaan pemilu perlu mempertimbangkan kembali dampak dari penundaan pemilu. Selain persiapan pemilu, saat ini dikatakan oleh ali pemerintah tengah berusaha untuk memulihkan ekonomi dan mengatasi pandemi covid-19.

"Karena pandemi dan ekonomi itu bisa akan lebih cepat pulih jika kemudian ada ketenangan di tengah-tengah masyarakat," ungkapnya lebih lanjut.

Baca juga: DPD: Parpol Jangan Gaduh Bahas Penundaan Pemilu 2024

Selain itu Ali juga menjelaskan bahwa isu penundaan pemilu tidak serta merta langsung dikaitkan dengan perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Melalui pernyataanya, NasDem menilai bahwa preisden telah dengan tegas menolak perpanjangan masa jabatan menjadi 3 periode.

"Jangan menggiring-giring Presiden, membentuk opini. Sehingga, jangan orang berpikir ini adalah arahan Presiden. Karena itu berbahaya," kata Ali.

Menurut Ali, belum tepat membicarakan kegaduhan pemilu di tahun 2022. Pembicaraan pemilu di tahun 2022 dinilai masih terlalu dini. Saat ini partai-partai sedang membangung proses koalisi satu sama lain.

"Harusnya kan ini belum tahun kegaduhan. Ini kan harusnya tahun ini tahun kemesraan. Semua calon presiden cari pasangan, cari partai politik, PDKT dan lain-lain. Jadi jangan dulu dibuat gaduh," imbuhnya. (OL-4)