KPK Tunggu Ketua MA Tepati Janji

KOMISI Pemerantasan Korupsi (KPK) menunggu Ketua Mahkamah Agung (MA) Hatta Ali memenuhi janjinya untuk memecat sekretaris pribadi, ajudan, sekaligus sopir Sekretaris MA Nurhadi Abdurachman, Royani. Pasalnya Royani sudah sekitar 30 hari tak masuk kerja secara berturut-turut, diduga sejak 21 Mei, setelah KPk geledah rumah mewah milik Nurhadi.

"Pak Ketua MA mengatakan bahwa kalau dia (Royani) itu kan pegawai negeri kalau misalnya tidak hadir sebagaimana beberapa hari 30 hari berturut-turut atau berapa, maka akan diberi peringatan dan setelah itu akan dipecat kalau tidak hadir. Itu yang diberikan komitmen Ketua MA kepada KPK," ungkap Wakil Ketua KPK Laode M Syarif ditemui di Gedung KPK, Rabu (25/5).

Menurutnyya komitmen Ketua MA itu diungkap pada pertemuan KPK dengan Hatta Ali pada pekan lalu di kediaman Duta Besar Belanda untuk Indonesia. Pada kesempatan itu dirinya langsung meminta Hatta Ali untuk membantu KPK menghadirkan Royani sebagai saksi untuk perkara suap di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

"Di situ memang saya bertemu beliau (Hatta Ali) dan beliau mengatakan bahwa Mahkamah (Agung) juga sudah memeriksa tempat tinggal Pak Royani. Ada dua tetapi tidak ada di tempat itu menurut Pak Ketua MA," jelasnya.

Kebutuhan KPK atas keterangan Royani, lanjut dia, karena Royani diduga memiliki keterangan soal Nurhadi dalam perkara tersebut. Selain itu keterangan sopir Nurhadi itu dibutuhkan untuk pengembangan kasus ini.

"Salah satu yang ingin ditanyakan karena dia sebagai saksi ingin ditanyakan penyidik KPK seperti itu saja," tukasnya.

Nurhadi pada Selasa (24/5) terkesan tutupi keberadaan keberadaan, Royani. Ia mengaku tak tahu orang yang selalu berada di sampingnya karena berprofesi sebagai sopir, ajudan sekaligus sekretaris pribadninya.

"Enggak tahu (dimana Royani)," jawab Nurhadi saat diperiksa menjadi saksi di Gedung KPK.

Keberadaan Royani masih misterius. Rumah minimalis tempat tinggal Royani di Jalan Taman Bendungan Jatiluhur I Nomor 9, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, juga sepi saat dikunjungi Media Indonesia Senin (23/5).(X-11)