Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PENGUSUS Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) resmi mengeluarkan daftar jajaran kepengurusan lengkap periode 2022-2027. Salah satu yang menarik perhatian adalah banyaknya nama-nama politisi yang muncul dalam daftar tersebut.
Pengamat politik Universitas Paramadina, Septa Dinata, melihat hal itu konsisten dengan dengan pendirian Yahya Cholil Staquf untuk menjadikan NU rumah bagi semua.
“Sepintas memang bertolak belakang dengan misi Gus Yahya untuk menjaga NU dari politik praktis. Tapi jika dilihat lebih jauh, ini bagian dari strategi agar NU tidak lagi dikooptasi oleh PKB,” ujar Septa dalam keterangannya, Rabu (12/1).
Septa menilai strategi ini sangat cerdas. Menurutnya dengan mengakomodir politisi dari berbagai macam warna bendera membuat kekuatan NU lebih besar.
“Strategi ini akan membuat kekuatan NU tersebar di mana-mana. Di sisi lain juga tidak realistis bagi NU untuk tidak mengakomodir politisi di kepengurusannya,” terang Septa.
Baca juga : Pengelolaan Pemda Bisa Kacau Jika Dipimpin Penjabat Kepala Daerah Terlalu Lama
Menurut Septa, NU lebih tepat menjadi kekuatan inklusif ketimbang ekslusif. Jika menjadi kekuatan ekslusif, NU justru menjadi kecil.
“Jika dipaksa menjadi kekuatan ekslusif NU menjadi kecil. Ya jadinya sebanyak suara PKB itu. Ibarat raksasa besar yang selama ini dipaksa pakai baju kecil, yaitu PKB. Pasti akan robek,” kata Septa.
Namun, menurut Septa, yang perlu menjadi catatan adalah posisi sekretaris jenderal yang diisi oleh Saifullah Yusuf yang merupakan kepala daerah aktif.
“Gus Ipul itu kan wali kota. Aktifitasnya banyak di daerah. Ini mesti diantisipsi,” pungkasnya. (OL-7)
Dalam dunia politik, usia seringkali dianggap sebagai faktor penting dalam menilai kapabilitas seorang pemimpin.
Politik sering kali diwarnai oleh intervensi dari berbagai pihak, dan keterlibatan kepentingan eksternal.
Pada pidatonya, Kepala Negara menyapa kader Partai Golkar yang berusia di bawah 40 tahun.
Pemikiran inovatif dan keterampilan pemecahan masalah juga menjadi ciri khas yang wajib dimiliki
Banyak kaum muda dinilai apatis, bahkan kurang peduli, jika mendengar bidang yang bersentuhan dengan politik.
Efriza menambahkan, durasi proses kepemimpinan Gibran di daerah yang belum lama menjadi sebuah catatan negatif
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved