Menguat Wacana Ical Pimpin Dewan Pembina

WACANA menjadikan Aburizal Bakrie sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Golkar mengemuka dalam pemandangan umum atas laporan pertanggungjawaban Ketua Umum DPP Partai Golkar 2014-2019 di Bali Nusa Dua Convention Center yang berlangsung hingga Minggu (15/5) tengah malam.

Sampai berita diturunkan pada pukul 23.00 WIB, dari 44 orang yang memberikan pandangan umum, baru 12 tampil di podium.

Ke-12 perwakilan yang sudah menyampaikan pandangan umum sebagian besar menyetujui wacana Ical memperoleh posisi baru sebagai ketua dewan pembina.

Perwakilan yang setuju dengan wacana tersebut di antaranya DPD Aceh, DPD Lampung, DPD Sumatra Utara, DPD Jawa Barat, DPD Sumatra Barat, Ormas KPPG, dan Dewan Pimpinan Nasional SOKSI.

"Buat Ical, kami sepakat untuk dijadikan ketua dewan pembina. Jangan tinggalkan Partai Golkar agar fasilitas yang Abang punya bisa kami gunakan. Ada partai lain yang punya fasilitas itu menjadi kompetitor dan mengganggu Golkar," kata salah seseorang perwakilan dari DPD Sumut.

Pemimpin sidang Nurdin Halid kemudian menskors sidang hingga hari ini setelah mendapat persetujuan peserta Munaslub Golkar karena alasan hari telah larut.

Pemandang an umum sempat tertunda cukup lama karena para peserta terlambat hadir di ruangan sidang.

Begitu dibuka, sidang langsung memanas karena ada sejumlah kubu di ormas pendiri Golkar, yakni Kosgoro dan SOKSI, mempersoalkan keputusan Komite Ad Hoc pimpinan Theo L Sambuaga.

SOKSI dan Kosgoro memang mengalami kepengurusan ganda sehingga mereka berebut legalitas dalam penentuan wakil yang berhak duduk di meja pimpinan sidang bersama perwakilan DPP dan DPD.

Setelah tercapai jalan tengah, salah seorang dari Kosgoro versi Aziz Syamsuddin hendak beradu jotos dengan seseorang dari Kosgoro kubu Agung Laksono.

Sebelum pertikaian semakin berlarut, pasukan pengamanan dari AMPG datang melerai dan menenangkan suasana.

Yorrys Raweyai yang merupakan pentolan AMPG sampai ikut turun tangan mendamaikan kedua kubu yang bertikai tersebut.