Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

DPR: APA Harus Fokus Pada Pembangunan Manusia

Micom
15/2/2019 15:10
DPR: APA Harus Fokus Pada Pembangunan Manusia
Anggota Delegasi DPR RI Aryo PS Djojohadikusumo(DPR)

DPR RI mendorong Asian Parliamentary Assembly (APA) untuk fokus pada isu pembangunan manusia sebagai upaya memperkuat kapasitas kawasan dalam mengelola pertumbuhan global.

Hal tersebut menjadi upaya prioritas DPR RI dalam pertemuan 2019 APA Standing Committee for Social and Cultural Affairs yang digelar di Bangkok, Thailand, pekan ini. Sebelumnya muncul usulan-usulan draf resolusi baru yang berfokus pada aspek sosial manusia seperti: pemuda dan anak, usia tua dan pembangunan manusia.

Prioritas tersebut terlihat dalam posisi delegasi yang disampaikan dalam beragam pembahasan draf resolusi APA Standing Committee for Social and Cultural Affairs. Terdapat kurang lebih 10 draf resolusi dan 3 draf resolusi usulan baru yang menjadi pembahasan dalam pertemuan APA kali ini. Dalam pembahasan draf resolusi baru bertajuk Building Asian Individuals yang diusulkan Kuwait, DPR RI mengusulkan perubahan judul draf resolusi agar dapat sesuai konteks.

“Kami mengusulkan penggantian judul draf resolusi menjadi Human Development in Asia agar lebih sesuai konteks dari isi resolusi,” usul Anggota Delegasi DPR RI Aryo P.S. Djojohadikusumo, yang mendapatkan persetujuan dari Kuwait. Dalam pertemuan APA ini, Delegasi DPR RI dipimpin oleh Dwi Ria Latifa (F-PDI Perjuangan).

Pertemuan juga menggelar sesi khusus untuk Meeting of Asian Women Parliamentarians, yang menjadi momentum DPR RI untuk menggugah kesadaran para anggota parlemen perempuan untuk mengarusutamakan agenda-agenda yang dekat dengan perempuan dalam panggung politik. “Mereka yang berkuasa (termasuk anggota parlemen perempuan) harus memberi contoh bahwa kuasa mereka diwujudkan untuk membela hak-hak perempuan,” tegas Dwi Ria dalam pertemuan itu.

Pada akhir pertemuan, sebanyak 13 draf resolusi tersebut disepakati untuk kemudian dibawa ke Komite Eksekutif APA dan pada akhir 2019 disahkan dalam Sidang Pleno APA 2019. (RO/x11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Anwar Surachman
Berita Lainnya