Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Masuki Tahun Kelima, Pemerintah Perkuat Gerakan Revolusi Mental

Micom
14/1/2019 16:55
Masuki Tahun Kelima, Pemerintah Perkuat Gerakan Revolusi Mental
(PMK)

PEMERINTAH terus mendorong penguatan implementasi Gerakan Nasional Revolusi Mental sebagai gerakan sosial berbasis gotong royong. Selama 4 tahun, beberapa capaian menunjukkan perkembangan positif yaitu dengan meningkatnya perbaikan layanan masyarakat, seperti pengurusan SIM, STNK, KTP, sertifikat dan surat lainnya yang semakin cepat.

Revolusi Mental adalah gerakan sosial bersama untuk merubah karakter bangsa. Gerakan ini telah dimulai sejak terbitnya Inpres Nomor 12 Tahun 2016.

“Belum lama ini, pemerintah kembali menyelenggarakan seleksi Aparatur Sipil Negara melalui Computer Assisted Test. Upaya untuk menguatkan komitmen tranparansi penerimaan CPNS ini adalah salah satu wujud semangat Revolusi Mental,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan, Nyoman Shuida.

Selain CAT, berbagai layanan publik kini dapat diakses secara online. Hingga 2019, tercatat sekitar 100 layanan berbasis online seperti paspor online, e-filing, LAPOR (Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Masyarakat) yang bisa dimanfaatkan masyarakat. Penyelesaian pengaduan masyarakat juga sudah memanfaatkan jaringan komunikasi elektronik. “Ini adalah komitmen pelayanan pemerintah yang terwujud dalam program revolusi mental, khususnya Gerakan Indonesia Melayani,” tambah Nyoman.

Penguatan program-program kesejahteraan melalui Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar juga terus dilakukan. “Sosialisasi untuk mengajak masyarakat membiasakan hidup bersih dan tertib juga terus disosialisasikan melalui Gerakan Indonesia Bersih dan Gerakan Indonesia Tertib,” tambah Nyoman.

Di sisi lain, pemerintah melakukan berbagai upaya revitalisasi Daerah Aliran Sungai Citarum dan menguatkan tata kelola lahan gambut untuk mengatasi kebakaran hutan, terbukti dengan menurunnya titik api yang menyebabkan kebakaran. Sedangkan melalui Kemenkes, pemerintah nterus mensosialisasikan Gerakan Masyarakat Sehat yang mengajak masyarakat melakukan aktivitas fisik 30 menit per hari, mengkonsumsi buah, sayur dan memeriksakan kesehatan secara rutin. Ajakan untuk mengurangi sampah plastik juga dilakukan dengan mendirikan 4.280 bank sampah di 30 Provinsi.

Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Revolusi Mental juga mengimplementasikan Gerakan Indonesia Mandiri. Hal ini terlihat dari semakin mudahnya akses ekonomi masyarakat melalui Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan penerapan Bunga Murah dengan penurunan suku bunga dari 9% di tahun 2017 menjadi 7% di tahun 2018. Kemudahan dalam berusaha juga terlihat melalui penerapan Online Single Submission.

“Melalui berbagai kemudahan ini, terjadi peningkatan Indeks Daya Saing Global Indonesia ke peringkat 45 dari 140 negara pada tahun 2018,” tambah Nyoman.

Pemerintah juga berkomitmen melakukan pemerataan pelayanan di seluruh Indonesia. Salah satunya dengan perluasan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH). Seruan untuk menangani informasi bohong (hoax) juga dilakukan dengan peluncuran stophoax.id.

Tentu masih banyak hal yang harus terus dibenahi dan tak henti menjaga kondisi yang sudah dapat diwujudkan karena pada dasarnya Gerakan Nasional Revolusi Mental adalah kesinambungan dan hubungan yang tak terputus. (RO/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Anwar Surachman
Berita Lainnya