Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Polri Dirikan Posko Identifikasi Korban KRI Nanggala-402

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
26/4/2021 18:20
Polri Dirikan Posko Identifikasi Korban KRI Nanggala-402
Petugas Polairud berpatroli saat pelaksanaan Posko Terpadu Perbantuan Evakuasi KRI Nanggala 402(ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

POLRI telah mendirikan posko identifikasi korban prajurit Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) yang tenggelam dalam KRI Nanggala-402.

Di Posko identifikasi tersebut, akan mendatangkan ahli dokter forensik Polri.

Karo Penmas Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono menyebut, hingga saat ini proses masih dalam pencarian jenazah.

Usai proses pencarian, pihaknya baru melakukan proses identifikasi korban.

"Kan sedang proses dulu. Yang jelas Polri mendirikan posko disana dalam rangka mengidentifikasi khususnya prajurit prajurit TNI AL yang terbaik yang gugur disana. Nanti akan ada posko," tutur Rusdi di Mabes Polri, Senin (26/4).

Adapun posko identifikasi, lanjut Rusdi, akan menurunkan ahli dokter forensik yang bertugas melakukan pemeriksaan pada setiap jenazah yang ditemukan.

Baca juga: Ketua MPR Desak Pemerintah Jangan Beli Alutsista Bekas

"Nanti identifikasi dari korban segala macam pasti kedokteran forensik akan turun disana melakukan identifikasi kepada para korban prajurit TNI AL terbaik tersebut yang gugur dengan tenggelamnya kapal selam Nanggala-402," pungkas Rusdi.

Sebelumnya, panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan seluruh awak kapal selam KRI Nanggala-402 telah gugur. Hal ini disampaikan Panglima setelah kemarin KRI Nanggala dinyatakan tenggelam atau subsunk.

Sementara Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan bahwa sampai saat ini, Korps Bhayangkara terus mengerahkan kekuatannya guna membantu evakuasi kapal selam KRI Nanggala 402 di perairan Bali.

Listyo menyebut bahwa, pihaknya mendirikan dua posko untuk membantu TNI Angkatan Laut (AL) dalam proses evakuasi Nanggala 402. Hal itu sebagai salah satu bentuk sinergitas TNI-Polri dalam peristiwa tersebut. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya