Hasil Autopsi Kuatkan Dugaan Siyono Meninggal tidak Wajar

Arga Sumantri
11/4/2016 13:15
Hasil Autopsi Kuatkan Dugaan Siyono Meninggal tidak Wajar
(ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho)

TIM Forensik PP Muhammadiyah menyerahkan hasil autopsi terhadap jasad terduga teroris Siyono kepada Komnas HAM. Kesimpulan autopsi menguatkan dugaan kalau Siyono meninggal tidak wajar.

Komisioner Komnas HAM Siane Indriani mencatat ada beberapa kejanggalan yang ditemukan atas hasil autopsi terhadap Siyono. Pertama, kata Siane, kematian Siyono akibat benturan benda tumpul di bagian rongga dada Siyono.

"Ada patah tulang di iga bagian kiri. Lalu lima tulang di iga bagian kiri itu masuk ke dalam," kata Siane di Kantor Komnas HAM, Jalan Latuharhari, Jakarta Pusat, Senin (11/4).

Kemudian, di iga bagian kanan Siyono, ada satu tulang iga nya yang keluar. Sejumlah tulang di dada Siyono yang dalam kondisi patah itu diduga yang jadi sebab kematian Siyono.

"Tulang dada dalam kondisi patah ini kemudian ke arah jantung sehingga mengakibatkan kematian," tambah Siane.

Kemudian, hasil autopsi menunjukkan ada luka benturan benda tumpul di bagian kepala Siyono. Namun, luka itu diyakini bukan jadi sebab kematian Siyono. "Yang menyebabkan kematian di bagian dada," kata Siane.

Siane juga menyimpulkan, dari sejumlah luka-luka yang ada di tubuh Siyono, tidak ditemukan indikasi adanya perlawanan dari Siyono. Temuan lainnya, pada tubuh belakang Siyono ada memar yang dari hasil analisis sementata Komnas HAM, merupakan luka memar akibat benda yang disandarkan di bagian punggung Siyono.

Ketua Tim Dokter Forensik Muhammadiyah Gatot menyatakan seluruh temuan luka-luka yang ada dalam tubuh Siyono menunjukkan terjadi kekerasan sewaktu Siyono masih hidup. Tim dokter forensik mendapati temuan itu menggunakan teknik autopsi mikroskopis.

"Temuan mikroskopis pun mendukung itu, ada kekerasan di tubuh Siyono sebelum dia meninggal," kata Gatot.

Hasil autopsi terhadap jasad Siyono juga memastikan kalau belum pernah ada autopsi sebelumnya yang dilakukan. Hal itu menegaskan pernyataan polisi yang menyatakan tak pernah mengautopsi jasad Siyono.

Komnas HAM memastikan hasil autopsi itu benar-benar objektif. Ada 10 dokter yang terlibat dalam tim autopsi. Satu dokter diantaranya merupakan dokter forensik dari unsur kepolisian.(X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Victor Nababan
Berita Lainnya