Lelang Aset Sitaan pun Rawan Kongkalikong

LANGKAH pria berbaju biru tua dan celana senada itu melaju cepat menuju salah satu ruangan Kejaksaan Tinggi DKI.

Bayangan untuk memiliki mobil ingin lekas diwujudkannya.

Berbekal informasi lelang barang sitaan dari rekannya, sumber Media Indonesia itu memutuskan untuk mengikuti proses lelang, kebetulan ada satu unit mobil yang menarik menurutnya.

"Waktu itu saya langsung bilang ke petugas bahwa saya tertarik mau ikut lelang, saya tertarik dengan salah satu mobilnya," ujarnya, pekan lalu.

Pria paruh baya itu mengaku baru pertama kali tertarik mengikuti lelang.

Namun, dirinya tidak lantas bisa dengan mudah mendaftar untuk menjadi peserta lelang meski dirinya mengenal salah satu pejabat di institusi tersebut.

"Saya menghadap, tanya dulu kan gimana caranya. Awalnya welcome disuruh ikut saja. Eh, ujungnya saya dikasih tahu barang-barang itu sudah ada semua yang menang. Artinya ini sudah diatur sebelumnya," terangnya sambil tertawa.

Namun, Kejaksaan Agung menegaskan terus melakukan pembenahan dalam proses lelang aset.

Buktinya, Jaksa Agung HM Prasetyo yang memberhentikan dan memidanakan mantan Kepala Pusat Pemulihan Aset Kejaksaan Agung Chuck Suryosumpeno.

Pemberhentian itu, menurut sumber Media Indonesia, disebabkan ia diduga tidak menyetorkan hasil sitaan Kejaksaan Agung Rp1,9 triliun ke kas negara.

Soal pemalsuan dan rekayasa nilai aset sitaan itu dibenarkan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Arminsyah.

Ia mencontohkan penjualan aset yang harusnya bernilai tinggi atau sesuai dengan NJOP, tetapi faktanya penjualan bernilai sangat minim.

"Harganya di bawah NJOP sehingga masuk ke negara enggak maksimal, mestinya harganya Rp12 miliar, tapi dijual Rp6 miliar, lalu masuk negara Rp2 miliar. Antara lain itu," tutupnya.

Perawatan

Tidak hanya dalam penjualannya, pengelolaan dan perawatan barang sitaan pun tampak dilakukan seadanya.

Sejumlah aset di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) Kelas I Jakarta Pusat berada persis di belakang LP Cipinang serta tampak lusuh dan berkarat.

Gudang yang dikelilingi pagar kawat berduri setinggi hampir 3 meter dan luas sekitar 3.000 meter persegi dipenuhi barang sitaan berupa puluhan kendaraan dari mobil biasa, mobil pikap, truk bak terbuka, truk semen, hingga truk pemadam kebakaran.

Truk semen yang berjumlah lebih dari lima buah diketahui berasal dari hasil TPPU adik mantan Gubernur Banten Ratu Atut, Tubagus Chaeri Wardana.

Truk pemadam kebakaran merupakan hasil sitaan dari terpidana korupsi pengadaan truk damkar, yakni mantan Mendagri Hari Sabarno yang telah dihukum MA selama lima tahun.

Saat Media Indonesia melihat ke bagian dalam dari samping pagar, kondisi kendaraan tersebut terlihat lusuh seperti tidak terawat, bahkan ada sebuah pikap bak tertutup telah berkarat dan bannya pun gembos.

Hal itu diperparah dengan tidak adanya atap untuk melindungi barang sitaan dari cuaca panas ataupun hujan.

Namun, Kepala Rupbasan Kelas I Jakpus Fifi Firda menegaskan pihaknya rutin melakukan perawatan dan pemeliharaan.

Perawatan dilakukan dengan memanaskan mesin kendaraan setiap harinya, tetapi kendaraan yang tidak layak diakui tidak dirawat.

Di samping itu, pada beberapa kendaraan, Rupbasan tidak diberi kunci oleh instansi yang menitipkan sehingga tidak bisa merawat.

Barang sitaan, lanjut Fifi, paling banyak berasal dari KPK dan kejaksaan, sedangkan untuk kepolisian hanya beberapa.

Namun, ia tidak hafal berapa barang yang dititipkan masing-masing dari ketiga instansi tersebut.

"Kepolisian hanya avtur dan minyak tanah," ucapnya.

Terkait dengan proses pelelangan terhadap barang sitaan, Fifi mengatakan hal itu merupakan hak setiap instansi sesudah putusan pengadilan memiliki kekuatan hukum tetap.

Rupbasan, kata dia, hanya merawat selagi barang sitaan berada dalam gudang terbuka, juga saat barang sitaan diperintahkan untuk dikembalikan karena tidak berhubungan dengan kasus korupsi.

"Yang saya tahu banyak yang lelang dan KPK terakhir kali hibah. Kalau kejaksaan yang terakhir lelang, tapi tidak laku lalu penawaran kembali, kebanyakan pikap yang tidak laku," imbuhnya.

Fifi menyebut kendaraan yang dihibahkan KPK kepada daerah lain yakni mobil pemadam kebakaran dalam kasus korupsi Hari Sabarno.