Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
LAWATAN hari kedua Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh ke Malaysia, Rabu (30/3), diawali dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI). Di sini Surya Paloh dan rombogan Partai NasDem diterima langsung oleh Duta Besar Herman Prayitno.
Herman Prayitno yang didampingi sejumlah atase di KBRI Malaysia memberi penjelasan pada rombongan, bahwa KBRI di Malaysia merupakan KBRI yang memiliki banyak peran, terutama dalam membantu menyelesaikan persoalan yang dihadapi TKI.
"Di Malaysia WNI mencapai 3 juta orang, separuh legal, dan separuhnya lagi ilegal. Sementara hampir 200 TKI dipulangkan oleh pemerintah Malaysia setiap minggunya." terang Herman yang juga mantan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau).
Sementara itu, Surya Paloh yang didampingi sejumlah anggota DPR Fraksi NasDem, mengapresiasi seluruh upaya KBRI dalam membantu tiap WNI yang bermasalah. "Ini menunjukan negara hadir," Ucap surya.
Setelah beramah tamah dengan staf kedutaan, Surya Paloh menyempatkan untuk melihat kondisi shelter (tempat penampungan sementara) TKW yang bermasalah. Surya menyalami satu persatu TKW yang ada, dan menanyai apa persoalan mereka.
"Saya tidak digaji pak, disiksa pula sama majikan. Lalu kabur lah saya..." Ucap salah satu TKW asal Medan yang tidak menyebutkan nama.
Lain lagi seorang TKW asal Kupang NTT yang membuat Surya Paloh kaget. TKW tersebut ternyata masih di bawah umur untuk bekerja, yakni 16 tahun. Maka ia pun akan segera dipulangkan dan berniat melanjutkan sekolah.
Sementara itu, di tempat lain di kawasan Cyber Jaya. Surya Paloh beserta anggota DPR Fraksi Nasdem seperti Akbar Faizal, Prananda Surya Paloh serta Irma Chaniago, menyambangi kongsi TKI. Tempat berupa hunian semi permanen ini ditempati sekitar 300 TKI yang bekerja di sektor konstruksi maupun perkebunan.
Kongsi yang terletak di kebun sawit ini didirikan karena sebagian besar TKI tidak masuk Malaysia dengan izin kerja. Sehingga sulit mendapatkan tempat tinggal layak. Sementara tenaga mereka digunakan oleh sejumlah agen Malaysia untuk bekerja di berbagai proyek pembangunan yang saat ini masih di kawasan teknologi terpadu Cyber Jaya.
"Saya sudah 4 bulan di sini, karena semua teman tinggal disini. Bekerja di bagian listrik, per hari mendapat 20 hingga 80 ringgit Malaysia (sekitar Rp66.000 - Rp267.000)," tutur Muhammad Rosun, TKI asal Pamekasan Madura.
"Saya akan sampaikan kepada pemerintah dalam hal ini Presiden Jokowi, agar lebih banyak menyediakan lapangan kerja di dalam negeri. Biarlah ke depannya tenaga kerja terdidik, seperti dokter, yang kita kirim ke luar negeri. Agar martabat bangsa kita juga terjaga," tutup surya paloh.(X-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved