8 Orang masih Diperiksa Terkait Ledakan di Kampus Unhalu

Dheri Agriesta
30/3/2016 12:01
8 Orang masih Diperiksa Terkait Ledakan di Kampus Unhalu
(Antara/Jojon)

KAPOLRI Jenderal Badrodin Haiti mengatakan ada yang salah dalam peristiwa ledakan di Universitas Halueleo (Unhalu) Kendari, Selasa (29/3). Polda Sulawesi Tenggara pun mencari tahu kesalahan ini dengan memeriksa delapan orang saksi.

"Kita sudah periksa delapan orang saksi, tujuh di antaranya satpam dan satu anggota polri," kata Kabid Humas Polda Sulawesi Tenggara AKBP Sunarto saat dihubungi Metrotvnews.com, Rabu (30/3).

Sunarto mengatakan, pemeriksaan masih berlangsung hingga saat ini. Polisi masih mengembangkan kasus ledakan yang menewaskan satu orang polisi dan tiga orang satpam yang tengah menjalani pelatihan ini.

Sunarto berharap, melalui pemeriksaan ini, polisi bisa menemukan kesalahan yang mengakibatkan granat aktif yang menjadi alat peraga meledak.

"Kita harapkan dapat ditemukan kesalahan yang dimaksud Kapolri itu," kata dia.

Sebuah granat meledak saat pelatihan diberikan kepada keamanan internal kampus di Universitas Halueleo Kendari, Sulawesi Tenggara. Ledakan terjadi karena instruktur diduga kurang hati-hati dalam memberikan pelatihan.

Empat orang tewas dalam ledakan ini, tiga di antaranya merupakan anggota keamanan internal kampus yang menjadi peserta pelatihan dan satu anggota polri yang menjadi instruktur. Selain itu, delapan orang mengalami luka akibat ledakan ini.

Berikut nama korban meninggal dalam insiden ledakan tersebut:

1. Kaharudin, satpam UHO meninggal di RS Abunawas
2. Jufriady, satpam UHO
3. Supriadi, satpam UHO
4. Brigadir Haidir

Sedangkan korban luka yaitu:
1. Azis, 30, warga Kabupaten Muna (satpam UHO)
2. Jaimin, 30, warga Kabupaten Muna (satpam UHO)
3. Imron, 33, warga Kabupaten Muna (satpam UHO)
4. Fajar, 33, warga Kabupaten Muna (satpam UHO)
5. Laode Fanani, 32, (satpam UHO)
6. Hardiman, 20, warga Kabupaten Muna (satpam UHO)
7. Arham, 29, (satpam UHO)
8. Aiptu Safrudin, 42, anggota Gegana Sat Brimob Polda Sultra.(X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Victor Nababan
Berita Lainnya