Pemberhentian Tetap Nofiadi Untuk Beri Efek Jera

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan akan segera mengirimkan surat kedua yang berisi pemberhentian tetap kepada Bupati Ogan Ilir Ahmad Wazir Nofiadi. Pemberhentian tetap itu untuk menjadi pelajaran bagi kepala daerah lainnya agar menjauhi narkoba.

Memang, diakui Mendagri, dalam surat pertama masih tertulis kata pemberhentian ‘sementara’ lantaran belum ada keputusan resmi sebagai tersangka dari Badan Narkotika Nasional.

"Kebijakan terhadap kasus seperti Nofiadi harus dibedakan dengan pimpinan daerah yang ditetapkan tersangka dan ditahan untuk kasus pidana selain narkoba," ujarnya lewat pesan singkat, kemarin.

Biasanya, pemberhentian tetap baru dilakukan setelah kepala daerah terbukti melakukan tindak pidana berdasarkan putusan pengadilan berkekuatan hukum tetap.

Untuk itu, kata Tjahjo, diri­nya akan kembali mengirimkan surat kedua. "Surat kedua yang mana ‘sementara’-nya dihapuskan."

Sementara itu, Wakil Bupati Ogan Ilir Ilyas Panji Alam resmi menjabat pelaksana tugas bupati setelah menerima surat keputusan dari Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, di Palembang, kemarin. Keputusan Mendagri itu bernomor 131.16-3020 Tahun 2016-03-21 tentang pemberhentian sementara Bupati Ogan Ilir, Provinsi Sumatra Selatan.

Ilyas Panji mengatakan siap menjalankan roda pembangunan di daerah tersebut dengan semaksimal mungkin.

Dalam kesempatan terpisah BNN siap bekerja sama melakukan tes urine untuk anggota partai politik yang mengajukan permintaan.

"Kami siap kerja sama, selama ada permintaan kami siap membantu. Rutin juga siap membantu," ujar Direktur Peran Serta Masyarakat BNN Sinta Dame Simanjuntak di Jakarta, kemarin.

Sinta pun mengapresiasi kesadaran masyarakat dan partai politik yang semakin tinggi. Itu terlihat dari munculnya permintaan tes urine dari sejumlah partai politik akhir-akhir ini.

Sejauh ini, ujarnya, sudah ada pemeriksaan tes urine yang dilakukan Partai Ke­adilan Sejahtera, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai NasDem. (Nur/DW/Ant/P-4)