Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Divonis Seumur Hidup, Terdakwa Jiwasraya Kompak Ajukan Banding

Tri Subarkah
14/10/2020 19:14
Divonis Seumur Hidup, Terdakwa Jiwasraya Kompak Ajukan Banding
Eks Direktur Keuangan Jiwasraya Harry Prasetyo(Jiwasraya)

DUA mantan Direktur dan satu mantan Kepala Divisi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang menjadi terdakwa kasus dugaan korupsi pengelolaan keuangan dan dana investasi di perusahaan plat merah tersebut ramai-ramai mengajukan banding.

Ketiganya yakni mantan Direktur Keuangan PT AJS Hary Prasetyo, mantan Direktur Utama PT AJS Hendrisman Rahim, dan mantan Kepala Divisi Investasi dan Keuangan PT AJS Syahmirwan pada Senin (12/10) divonis seumur hidup oleh majelis hakim dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada PN Jakarta Pusat.

"Tadi saya sudah konfirmasi, sudah mengunjungi terdakwa dan sudah positif akan mengajukan banding," ujar kuasa hukum Hary, Unoto Dwi Yulianto saat dihubungi Media Indonesia, Rabu (14/10).

Majelis hakim menjatuhi hukuman seumur hidup terhadap Hary sesuai putusan jaksa penuntut umum. Unoto menilai putusan tersebut jauh dari harapan pihaknya. Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa majelis hakim keliru dalam membangun argumentasi.

"Karena NIKP (Nota Intern Kantor Pusat) formalitas berdasarkan fakta persidangan tidak ditemukan yang mana yang formalitas dan mana yang tidak, karena isian NIKP itu standar untuk pembelian saham-saham dan reksadana," ujar Unoto.

Pada sidang pembacaan putusan sebelumnya, Hakim Ketua Susanti Arwi Wibawani mengatakan bahwa para terdakwa mengelola saham dan reksadana tanpa analisis pada data objektif dan profesional dalam NIKP. Adapun analisis yang dibuat hanyalah formalitas dan diataur segala rupa oleh para terdakwa.

Kuasa hukum Syahmirwan, Dion Pongkor juga mengatakan bahwa pihaknya akan mengajukan banding. "Ya kita banding, dalam waktu dekat kita banding."

Dion menyebut putusan hakim terhadap kliennya sebagai hal yang bombastis. JPU sebelumnya menuntut Syahmirwan dengan hukuman 18 tahun penjara dan denda Rp1 miliar subsider enam bulan kurungan.

"Karena kan banyak yang tidak sesuai fakta sidang juga. Kerugian negara, barangnya juga masih milik Jiwasraya kok," kata Dion.

Hal yang sama juga datang dari Hendrisman. Kuasa hukumnya, Maqdir Ismail mengatakan kaget dengan putusan hakim. Dalam sidang tuntutan sebelumnya, JPU menuntut Hendrisman dengan hukuman pidana penjara 20 tahun dan denda Rp1 miliar subsider enam bulan kurungan.

"Terus terang saya kaget ketika dinyatakan hukuman yang dijatuhkan kepada Pak Hendrisman dengan hukuman seumur hidup. Begitu juga Pak Hendrisman sangat kaget, sampai dia bertanya kepada saya, apa makna dari hukuman seumur hidup?" tandas Maqdir. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya