Ini Alasan Tito Ditunjuk Jadi Kepala BNPT

JABATAN baru Irjen Tito Karnavian sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dinilai tepat oleh Kapolri Jenderal Badrodin Haiti. Tito, kata dia, sudah malang melintang dalam memerangi terorisme maupun radikalisasi di Tanah Air.

"Saya pikir dari sisi kompetensi, pengalaman, saya pikir cukup mumpuni karena Pak Tito memang sudah cukup berpengalaman dalam menangani kasus-kasus terorisme," ujar Badrodin di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (16/3).

Badrodin menjelaskan, Tito pernah menjadi Kepala Detasemen Khusus 88 pada November 2009 hingga Oktober 2010. Lulusan Akpol terbaik angkatan 1987 itu, lanjutnya, juga pernah ikut bergabung dengan tim yang berhasil membongkar jaringan teroris pimpinan Noordin M Top.

"Dan juga beliau pernah jadi ka dendsus 88 sehingga jaringan seluruh pelaku teror yang ada di Indonesia maupun yang secara internasional beliau juga sudah menguasai.

Oleh sebab itu, Tito menjadi pilihan yang tepat ditempatkan di BNPT. Terlebih, kata Badrodin, penanggulangan terorisme dan radikalisasi ke depan akan semakin berat.

"Sehingga saya pikir suatu pilihan yang tepat untuk Pak Tito ditempatkan sebagai Kepala BNPT," tandasnya.

Pergantian Tito sebelumnya tertuang dalam Surat Telegram yang dikeluarkan oleh Kapolri Jenderal Badrodin Haiti. Dalam surat nomor ST/604/III/2016 disebutkan Tito bakal menggantikan Komjen Saud Usman Nasution yang akan pensiun sebagai Kepala BNPT.

Posisi Tito bakal digantikan oleh Kapolda Jawa Barat, Irjen Moechgiyarto sedang pengganti Moechgiyarto diisi Irjen Jodie Rooseto. (OL-1)