NasDem Konsisten dengan Politik tanpa Mahar

JELANG pilkada serentak 2017, Partai NasDem konsisten melakukan penjaringan pasangan calon dengan mengedepankan transparansi sekaligus tanpa mahar apa pun.

"NasDem tidak bisa berkompromi dengan kader yang semangatnya tidak sejalan dengan tujuan partai untuk menciptakan proses politik yang bersih," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) NasDem Enggartiasto Lukita.

Dengan semangat itu, mulai hari ini hingga 25 Maret, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) sudah bisa menerima pendaftaran dari pasangan calon yang ingin mencalonkan diri menjadi kepala daerah lewat NasDem.

Dari sekian nama yang akan masuk saat proses pendaftaran, DPD akan menyeleksi hingga hanya menyisakan tiga nama untuk diusulkan ke DPW. Selanjutnya, DPW diberi kewenangan apakah akan menambah dua nama lain atau tidak sebelum diserahkan kepada DPP atau tim 7 untuk diusung menjadi calon kepala daerah.

Menurut Enggar, sikap NasDem yang konsisten dengan tetap memberlakukan politik tanpa mahar digariskan langsung oleh Ketua Umum NasDem Surya Paloh. Itu dilakukan untuk mengikis praktik politik uang yang selama ini masif dalam perhelatan pemilihan kepala daerah.

"Siapa pun yang terbukti melakukan pengutipan, akan kami pecat. Kami konsisten karena NasDem selalu menyatakan dari awal bahwa kita ingin pemerintahan bersih," jelasnya.

Selain itu, sama dengan Pilkada 2015, NasDem juga akan mengandalkan hasil survei untuk menetapkan pasangan calon yang akan diusungnya. Enggar menyebut sedikitnya ada empat lembaga survei yang dilibatkan dalam proses penjaringan. Keempat lembaga survei tersebut ialah Indikator, Indo Barometer, Polmark Indonesia, dan Charta Politika.

Mereka akan bertugas membantu NasDem untuk melihat popularitas dan elektabilitas dari bakal pasangan calon yang nantinya bakal diusung NasDem. (Uta/P-2)