Ada Upaya Sulut Konflik Baru

KETUA Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar hasil Munas Riau, Aburizal Bakrie (Ical), diharapkan tetap konsisten pada kesepakatan bersama untuk menggelar munas sesuai dengan keputusan Menteri Hukum dan HAM.

"Pak Ical tidak perlu terpengaruh manuver pihak tertentu yang mendorong-dorong beliau untuk keluar dari kesepakatan soal munas rekonsiliasi. Itu hanya akan menyulut konflik baru dan membuat Golkar semakin terpuruk," tegas Ketua DPP Partai Golkar hasil Munas Ancol, Leo Nababan, di Jakarta, kemarin.

Pada 28 Januari silam, Menkum dan HAM Yasonna Laoly menghidupkan kembali kepengurusan Golkar hasil Munas Riau selama enam bulan. Langkah itu dilakukan sebagai upaya penyelesaian permasalahan kepengurusan ganda di partai beringin.

Oleh karena itu, Leo berharap putusan kasasi Mahkamah Agung (MA) yang memenangkan kepengurusan Golkar hasil Munas Bali tidak perlu dibesar-besarkan karena akan kembali menyeret Golkar ke pusaran konflik tak berujung seperti sebelumnya.

"Di rapat pengurus harian DPP Golkar disepakati penyelenggaraan munas rekonsiliasi pada bulan April. Itu yang mesti dipatuhi dan dilaksanakan, tidak perlu bikin kegaduhan baru," ujar Wakil Sekjen Golkar hasil Munas Riau itu.

Dia berharap kesepakatan mengenai waktu penyelenggaraan munas tidak perlu diundur lagi sebab Golkar harus mempersiapkan diri menghadapi pilkada serentak tahap II tahun depan. "Kalau munas diundur sampai Juni akan bahaya untuk pilkada. Golkar kan harus konsolidasi. Kita bisa terancam tidak ikut pilkada," uapnya.

Pandangan senada dikemukakan politikus senior Golkar Agun Gunandjar Sudarsa. Ia meminta putusan MA tidak memengaruhi komitmen penyelenggaraan munas. Munas dinilai sebagai jalan keluar yang rekonsiliatif bagi Golkar. "Bekaca dari pilkada 2015 lalu, suara Golkar turun drastis karena hal itu," tukas Agun.

Pascaputusan MA, Sekjen Golkar Idrus Mahram meminta pemerintah mengesahkan kepengurusan hasil Munas Bali 2014 sebagai landasan hukum menyelengggarakan munas mendatang. Leo menilai imbauan semacam itu konstruktif bagi Golkar.

"Saya masih ingat pesan Pak Ical, mari kita menghilangkan ego masing-masing demi munas rekonsialisi yang akan datang. Saya masih percaya pada Pak Ical."

Tetap percaya
Semenara itu, politikus Golkar lainnya, Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengungkapkan bahwa para pengurus di tingkat kabupaten/kota serta provinsi mulai khawatir tidak bisa mengikuti pilkada bila Golkar terus berkutat dengan konflik.

Namun, anggota tim sukses Ade Komarudin itu percaya Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie akan mengambil keputusan yang terbaik. "Karena kami yakin Pak Ical paham mana yang terbaik bagi masa depan Golkar," tutur Bamsoet.

Ade Komarudin beserta tim suksesnya, kata dia, tidak mempersoalkan waktu pelaaksanaan munas. "Kami percaya semua kader dari akar rumput hingga pinisepuh berkepentingan Golkar tidak boleh hancur hanya karena ego dan ambisi kelompok tertentu," tuturnya. (P-3)

indri@mediaindonesia.com