Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Parpol Didorong Lakukan Kaderisasi Digital

Putra Ananda
02/7/2020 05:10
Parpol Didorong Lakukan Kaderisasi Digital
Majelis Tinggi Partai NasDem Lestari Moerdijat menyampaikan keynote speech pada kegiatan webinar Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem.(MI/SUMARYANTO BRONTO)

PEMANFAATAN teknologi informasi untuk kegiatan digital campaign merupakan sebuah solusi yang dapat dimanfaatkan partai politik untuk tetap melakukan kaderisasi di tengah pandemi covid-19.

Proses kaderisasi ideologi parpol tidak bisa terhenti hanya karena pandemi.

Tingkat elektabilitas parpol untuk pemilu mendatang sangat dipengaruhi efektivitas program kaderisasi. Pernyataan tersebut diungkapkan Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanudin Muhtadi saat menjadi narasumber dalam Forum Webinar Diskusi Denpasar 12 yang diinisiasi Partai NasDem, di Jakarta, kemarin.

“Partai harus mampu memanfaatkan teknologi digital sebagai solusi proses sosialisasi dan kaderisasi politik di tengah pandemi. Penetrasi masyarakat ke dunia digital semakin tinggi,” tutur Burhanudin.

Menurutnya, saat ini televisi sudah tidak lagi menjadi pilihan utama masyarakat dalam mencari informasi. Hal tersebut tentu akan berpengaruh terhadap langkah dan strategi parpol dalam memilih media yang paling tepat untuk melakukan sosialisasi tentang ideologi partai.

“Saat ini semua stasiun televisi terancam memiliki kehilangan pengaruh. Masyarkat sudah mulai berpindah ke gadget dan internet,” tuturnya.

Burhanudin juga memaparkan data pengguna media sosial di Indonesia. Facebook (FB) masih menjadi media sosial dengan pengguna terbanyak mencapai 57,6 juta. Diikuti Youtube dengan 43,2 juta pengguna, Instagram 29,8 juta pengguna, serta Twitter 1,4 juta pengguna.

“Oleh karena itu, kader partai harus didorong untuk kreatif memaksimalkan teknologi internet. Dari sisi usia, pengguna internet terbanyak berada di usia 40 ke bawah. Tentu parpol bisa menjadikan ini sebagai target pemilih,” tukasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Majelis Tinggi Partai NasDem yang juga Pengawas Akademi Bela Negara (ABN) NasDem, Lestari Moerdijat, menjelaskan konsep ideologi dan garis besar pikiran Partai NasDem kepada peserta yang mengikuti jalannya Forum Diskusi Denpasar 12 secara daring. Rerie menyebut NasDem membawa konsep restorasi yang bertujuan untuk memulihkan, mengembalikan, serta memajukan fungsi pemerintahan Indonesia kepada citacita Proklamasi 1945.

“Cita-cita tersebut ialah melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia,” paparnya.

Politikus NasDem yang akrab disapa Rerie itu juga menjelaskan NasDem akan terus konsisten mengusung tema restorasi dalam perjalanan politik ke depan. Syarat utama restorasi adalah perubahan mendasar, menyeluruh, dan terpadu, melibatkan populasi besar dengan pengerahan energi berpikir yang kuat dan terarah serta berjangka panjang.

“Restorasi bukan jalan pintas, melainkan sebuah gagasan ide, sikap, dan perilaku,” tuturnya. (Uta/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya