Yusril belum Mampu Luluhkan Demokrat

PARTAI Demokrat masih menjaring nama-nama yang akan diusung untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta. Kehadiran mantan Sekretaris Negara Yusril Ihza Mahendra menemui Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Senin (29/2) malam, tidak lantas mengalirkan dukungan.

"Sampai sekarang kami belum memutuskan. Sejauh ini, baru Pak Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) yang mengaku siap menjadi gubernur. Yusril datang, bukan berarti kami dukung Yusril," ujar juru bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul di Jakarta, Selasa (1/3).

Dalam pertemuan itu, kata Ruhut, Yusril datang untuk meminta restu. Ia menambahkan, Yudhoyono yang pernah menjadi atasan Yusril kemudian memberikan wejangan terkait pencalonan mantan anak buahnya itu sebagai kepala daerah.

"Yusril datang ke Cikeas dan Pak SBY memberikan wejangan terkait pencalonan tersebut. Menurut saya, semua calon yang akan bertarung sebagai Gubernur DKI baik. Namun, belum ada yang bisa menandingi Ahok," lanjutnya.

Ia menambahkan, dua kader Demokrat, yakni Ketua DPD DKI Jakarta Nachrowi Ramli dan mantan Menpora Roy Suryo, masih jauh panggang dari api. "Kami maju untuk menang, bukan untuk gagah-gagahan, bukan untuk lucu-lucuan," tukasnya.

Yusril memang tengah menggalang dukungan. Ia dikabarkan sudah menemui petinggi Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Hashim Djojohadikusumo. Setelah Wali Kota Bandung Ridwan Kamil memutuskan tidak maju menjadi DKI 1, Yusril rupanya tak ingin membuang momentum dengan sowan ke berbagai partai, termasuk Demokrat.

Di sisi lain, bakal calon Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno bersedih ketika mengetahui Emil panggilan Ridwan Kamil memutuskan tidak bertarung dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. "Saya menghargai keputusan Pak RK walaupun sedih akan kehilangan calon mitra bersosialisasi," ujarnya.

Sandiaga dan Emil ialah dua nama yang masuk penjaringan bakal calon Gubernur DKI dari Gerindra. Sandiaga yang merupakan anggota Dewan Pembina Gerindra sempat berbincang dengan Emil untuk menyamakan visi dan misi.