JK Tolak Syarikat Islam Masuk Politik

WAKIL Presiden Jusuf Kalla tak setuju jika organisasi Syarikat Islam masuk partai politik. Saat ini kata JK sapaan akrab Jusuf, Indonesia lebih membutuhkan banyak pedagang ketimbang politikus.

"Organisasi yang ingin jadi politisi banyak sehingga tidak usah ditambah lagi, kalau secara pribadi sah sah saja. Organisai yang jadi pedagang tidak besar khalayaknya. Persis apa yang dirumuskan Syarikat Islam," kata JK dalam pelantikan DPP Syarikat Islam dan PP Wanita Syarikat Islam di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Sabtu (27/2).

Penolakan JK supaya Syarikat Islam tak menjadi partai politik juga disampaikan langsung ke Ketua Badan Pengawas Pemilu Muhammad yang hadir dalam acara itu. JK meminta supaya Muhammad menolak jika Syarikat Islam masuk partai politik.

"Pak Muhammad datang bukan supaya Syarikat Islam ikut partai, tapi mengawasi Syarikat Islam tidak kembali ke partai. Ngurus 12 partai aja susah, kalau datang saya bilang supaya tolak," kata JK disambut tawa dan tepuk tangan undangan.

JK berharap, Syarikat Islam kembali pada semangat saat pertama kali dibentuk. Yakni supaya menjadi organisasi yang mengembangkan perdagangan di Indonesia.

"Kembali ke khitah pada dewasa ini," kata JK.

Ketua Umum Syarikat Islam Hamdan Zoelva dalam pidato pembukaannya menyebut Syarikat Islam mengambil kebijakan tidak lagi menjadi partai politik. Politik yang akan dijalankan kata Hamdan adalah berupaya melahirkam kader politik Indonesia yang islami.

"Dengan mendirikan sekolah kader politik yang kadernya akan kami persembahkan pada partai politik yang ada, diharapkan upaya ini akan memperbaiki keadaan kita yang semakin pragmatis dan mengalami kemunduran dalam idealisme," pungkas Hamdan. (OL-1)