Ancaman Pemecatan Menanti Ivan Haz

POLITIKUS PPP Fanny Syafriansyah alias Ivan Haz terancam dipecat dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI bila terbukti mengonsumsi narkoba. Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto menegaskan pihaknya tidak akan menoleransi pelanggaran tersebut.

"Kita tak boleh tebang pilih. Siapa pun yang melakukan dan terbukti harus ditindak. Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) pasti akan memproses kasus tersebut. Bila terbukti benar, dia akan dipecat dari DPR," kata Agus di kompleks parlemen, Kamis (25/2).

Putra mantan Wakil Presiden Hamzah Haz itu dikabarkan tertangkap bersama dengan sejumlah personel TNI, Polri, dan warga sipil di Perumahan Kostrad, Jakarta Selatan, Senin (22/2).

Wakil Ketua MKD Junimart Girsang mengatakan pihaknya tengah menunggu hasil pemeriksaan dan laporan resmi dari pihak kepolisian terkait penangkapan Ivan.

"Kami menunggu berita resmi dari kepolisian. Jika itu benar, hal tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan. Sanksinya tentu lebih berat daripada aduan kasus pertama," terangnya.

Kasus pertama yang dimaksud Junimart ialah pelanggaran kode etik atas dugaan kekerasan terhadap asisten rumah tangganya.

MKD sudah membentuk tim panel karena terdapat indikasi pelanggaran berat.

"Untuk dugaan penganiayaan, sanksinya bisa berupa nonaktif selama tiga bulan atau permanen," kata Junimart.

Secara terpisah, Sekretaris Jenderal PPP Romahurmuziy menyatakan Fraksi PPP DPR RI berpedoman pada UU No 17 Tahun 2014 tentang MD3.

"Bila seorang anggota DPR menjadi tersangka, ia harus diberhentikan sementara atau nonaktif. Jika sudah ada putusan hukum berkekuatan tetap, baru diberhentikan secara permanen," tandasnya.