Usulan Panitia Sarat Kepentingan

KEPANITIAAN Musyawarah Nasional Partai Golkar seyogianya orang yang netral atau tidak berkaitan dengan konflik dua kubu antara Aburizal Bakrie (Ical) dan Agung Laksono.

Namun, sejumlah nama yang diusulkan justru merupakan representasi dari kedua kubu itu.

Dalam rapat harian DPP yang digelar Selasa (23/2), dihasilkan draf keputusan terkait kepanitiaan munas.

Ketua Penyelenggara ialah Theo Sambuaga dengan dua wakilnya.

Sementara itu, Ketua Steering Committe ialah Nurdin Halid dan Ketua Organising Committee Zainudin Amali.

Namun, kemarin, rapat pleno yang sudah sempat dibuka untuk menetapkan kepengurusan kepanitian Munaslub Golkar tiba-tiba dibatalkan dengan alasan Ical sakit.

Padahal, semua jajaran pengurus DPP sudah hadir dan sempat dibuka oleh Agung.

"Melalui Saudara Idrus Marham, beliau (Ical) tidak dapat hadir karena kurang sehat. Sedianya, beliau yang memimpin. Saya meminta kesediaan untuk menunda rapat pleno hari ini, ya," ujar Agung di DPP Golkar, Rabu (24/2).

Politiskus senior Partai Golkar Zainal Bintang menyampaikan bahwa dinamika menuju munaslub akan berlangsung panas, termasuk pembentukan panitianya.

"Proses penyusunan panitia munaslub sampai penyelenggaraannya nanti dipastikan akan berlangsung 'panas', mengingat tajamnya perbedaan kepentingan antara dua kubu", kata Zainal melalui pernyataan tertulisnya, kemarin.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menyatakan bahwa sejumlah nama yang diusulkan justru merupakan representasi dari kedua kubu.

"Seyogianya yang ditunjuk panitia ialah wajah netral, tidak punya konflik, lebih baik. Namun, apa pun keputusannya di rapat pleno. Rapat harian hanya sekadar menampung usulan," kata Doli.

Sekretaris Jenderal Partai Idrus Mahram berpandangan lain.

Menurutnya, sejauh ini tidak ada pengurus DPP yang mengkritik nama-nama yang diusulkan menjadi panitia munas.

Menurutnya, pihak yang ditunjuk sudah mencerminkan rekonsiliasi dua kubu.

Berperang

Sejak diputuskan awal Januari lalu Golkar akan menggelar munaslub, kata Zainal, 17 nama caketum yang bertebaran.

Namun, yang kencang dan dinamis ialah persaingan Setya Novanto dan Ade Komaruddin.

Bahkan, dugaan kampanye negatif tidak luput dari keduanya.

Novanto dituding memalsukan paraf absensi kehadiran dalam rapat paripurna yang digelar Selasa, 23 Februari.

Nurul Arifin, salah satu tim sukses Novanto, mengatakan tidak aneh dengan adanya upaya pembusukan yang ditujukan kepada jagoannya.

"Saya enggak perlu klarifikasi. Kita tahu semua sekarang ini sedang berperang, sedang bertempur," ujar Nurul.

Sementara itu, Akom dilaporkan ke Mahkamah Kehormatan karena diduga menerima gratifikasi dari pengusaha yang menyediakan pesawat jet mewah untuk berkeliling ke daerah.

"Kita pelajari juga motif laporan itu. Kalau dalam rangka membuat seseorang tercemar, kita tidak mau. Kalau ada indikasi ke arah sana, kita akan meng-hold proses ini sampai (Munas Golkar) selesai," ungkap Wakil Ketua MKD DPR Junimart Girsang. (Kim/P-4)