Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
WARGA dan pelajar menyambut baik acara Kenduri Kebangsaan yang akan dilakukan di Bireuen, Aceh.
Ada tiga tujuan utama kegiatan itu. Pertama, membangun kembali semangat keacehan, keislaman, dan keindonesiaan. Kedua, ingin mempersatukan seluruh elemen masyarakat Aceh. Ketiga, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait keacehan sebagai suatu warna dan kekayaan bangsa Indonesia yang harus dijaga dan dikembangkan.
Ghina Zuhairi, siswi kelas 11 SMA Sukma Bangsa Pidie, menyambut gembira ide atau gagasan Kenduri Kebangsaan. Apalagi kegiatan itu merupakan media silaturahim tokoh Aceh dari berbagai kalangan.
“Kesempatan emas ini perlu dijadikan tonggak untuk kemajuan pendidikan di Bumi Serambi Mekah. Baik itu pendidikan formal maupun nonformal, seperti sekolah dan pesantren. Harapannya ke depan bisa menghasilkan sebuah kesimpulan terkait sistem serta mutu pendidikan di Aceh,’’ ujarnya.
Direktur Eksekutif Yayasan Sukma Ahmad Baedowi mengatakan Kenduri Kebangsaan sengaja mengambil tempat di Bireuen sebab daerah itu pernah menjadi ibu kota pemerintahan RI saat kondisi darurat pascakemerdekaan.
“Walaupun hanya dua hari saja atau 48 jam,” katanya.
Alasan lainnya, Bireuen merupakan kota pendidikan tertua di Aceh. Sekolah Sukma Bangsa (SSB) juga menempatkan Bireuen sebagai tempat pertama pembangunan sekolah. Saat ini SSB memiliki tiga sekolah, yakni di Bireuen, Pidie, dan Lhokseumawe.
Steering Committee Kenduri Kebangsaan Teuku Taufiqulhadi pun memastikan Presiden Joko Widodo dan 11 menteri Kabinet Indonesia Maju akan menghadiri kegiatan yang digelar Yayasan Sukma dan Forum Bersama (Forbes) Anggota DPR RI dan DPD RI Asal Aceh di Bireuen, Aceh, pada 22 Februari.
Ketua Forum Bersama (Forbes) Anggota DPR RI dan DPD RI Asal Aceh, M Nasir Djamil, menjelaskan kegiatan masyarakat yang paling menonjol di Aceh ialah kenduri. Kenduri di Aceh biasanya melibatkan seluruh strata sosial. “Ini bagian konsolidasi kebangsaan dan sekaligus mengingatkan masyarakat Aceh terkait pentingnya persatuan. Ini tidak terlepas dari peran tokoh Aceh, Surya Paloh. Mudah-mudahan Kenduri Kebangsaan bisa merekatkan nilai-nilai persatuan.”
Dengan kenduri ini diharapkan masyarakat yang sempat terbelah menjadi dua saat Pilpres 2019 bisa disatukan kembali dalam Indonesia yang bersatu. (MR/P-1)
Dalam bidang pendidikan, Sukma sudah mengantongi lisensi kurikulum Cambridge sejak 2015.
“BERKUMPUL bersama adalah sebuah permulaan. Tetap bersama adalah kemajuan. Bekerja bersama adalah kesuksesan.” – Henry Ford –
KERJA sama antara Yayasan Sukma dengan Leva Foundation dinilai menjadi tonggak sejarah. Apalagi, kolaborasi itu bertepatan dengan 20 tahun terbentuknya Yayasan Sukma.
Kerja sama Yayasan Sukma dengan Leva Foundation berupa Coding Program Implementation. Pelatihan itu ditujukan bagi guru-guru di Aceh.
PENDIDIKAN, sebagai konsep, perlu didefinisikan dengan jelas sebelum kita memasuki pembahasan lebih lanjut.
PERUBAHAN kurikulum kembali terjadi di Indonesia ketika Kurikulum Merdeka diresmikan sebagai kurikulum nasional pada 27 Maret 2024.
Kenduri Swarnabhumi pertama kali diselenggarakan pada 2022 dengan mengusung tema "Peradaban Sungai Batanghari: Dulu, Kini, dan Nanti"
Aceh telah menggeliat, meskipun statusnya sebagai provinsi termiskin se-Sumatra belum hilang.
Meski dibekali anggaran yang cukup besar, angka kemiskinan di Aceh masih cukup besar, yakni 14% dari total populasi di Bumi Serambi Mekkah.
Kepala negara mempertanyakan bagaimana tata kelola anggaran yang fantastis. Apakah tepat sasaran, bermanfaat dan dirasakan oleh rakyat.
"Kalau ada persoalan besar yang bisa kita selesaikan bersama, mari duduk bersama," tandasnya.
Begitu Cut Nyak Dien menggelorakan semangat rakyat Aceh untuk terus menghunus rencong melawan Belanda meski Teuku Umar telah gugur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved