Petani NasDem Sepakat Politik Restorasi

PARTAI NasDem menyadari mewujudkan kedaulatan pangan nasional sangat bergantung pada kesejahteraan para petani.

Ketua DPP Persatuan Tani NasDem Syaiful Bachari mengungkapkan kekuatan petani di Indonesia harus berada dalam satu gerbong kekuatan politik yang sepakat untuk melakukan restorasi di Indonesia.

Dikatakannya, dengan begitu petani secara tegas akan memiliki akses politik untuk menyuarakan program-program dan agenda perjuangannya secara konsisten dan terus-menerus.

"Meskipun saat ini struktur Indonesia telah berubah menjadi perekonomian berbasis industri dan jasa, sektor pertanian dalam arti luas masih menjadi gantungan hidup sebagian besar masyarakat Indonesia," ucap Syaiful saat memberikan arahan kepada perwakilan para tani dalam Rakernas Petani NasDem yang pertama pada 2016, di Kantor DPP NasDem, Jakarta, kemarin.

Dalam kesempatan itu, Syaiful juga sempat memaparkan potret kesejahteraan petani di Indonesia yang masih lekat dengan kemiskinan serta keterbelakangan.

Para petani saat ini terkendala pada kepemilikan lahan yang dikuasai oleh para pemodal.

Sebagian besar petani hanya memiliki lahan kurang dari seperempat hektare.

Dari total 28 juta rumah tangga yang bergantung pada pertanian, sebanyak 6,1 juta petani di Jawa dan 5 juta petani di luar Jawa tidak memiliki lahan sama sekali.

"Dampak dari situasi ini, pertanian di Indonesia belum mampu berdiri sendiri dan kebutuhan pangan Indonesia masih dipenuhi melalui impor," jelasnya.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) NasDem Nining Indra Saleh yang membuka Rakernas I Petani NasDem berharap agar AD/ART Petani NasDem dapat dirumuskan dalam rakernas ini.

Rakernas pertama Petani NasDem ini dijadikan sebagai ajang meletakkan fondasi-fondasi organisasi Partai NasDem ke depan.

Selain itu, sebagai organisasi sayap partai, Nining pun juga menginginkan para petani yang tergabung dalam Petani NasDem memiliki cita-cita bersama untuk memenangkan NasDem dalam Pemilu 2019.