Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Cendikiawan Muslim: Wacana NKRI Bersyariah Dipolitisasi

Antara
20/8/2019 23:18
Cendikiawan Muslim: Wacana NKRI Bersyariah Dipolitisasi
Komaruddin Hidayat(MI/Susanto)

CENDIKIAWAN muslim Komarudin Hidayat menyebut wacana NKRI bersyariah sebagai pepesan kosong. Ia berharap label syariah jangan dikapitalisasi oleh politisi demi kepentingan politik.

"Kita harus kembali ke substansi. Jangan lagi ada label-label itu (bersyariah). Label itu hanya emosi saja itu. Itu (wacana NKRI
bersyariah) pepesan kosong saja," tandasnya dikutip dari Kantor Berita Antara, Selasa (20/8).

Baca juga: Aksi Demo Damai di Empat Kota di Papua Berlangsung Aman

Komarudin mengingatkan hal tersebut saat menangapi wacana NKRI bersyariah yang muncul dari rekomendasi Ijtima Ulama IV di Lorin Hotel Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (5/8).

Komarudin mengatakan, tanpa label bersyariah pun sejatinya Indonesia telah melaksanakan hal tersebut. Dia mencontohkan, agama mengajarkan antikorupsi, Indonesia punya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Agama mengajarkan antikebodohan, ada pendidikan di negara ini. "Agama antisakit yang mana ada rumah sakit. Jadi, sebenarnya tanpa label agama pun sejatinya agama itu sudah dilaksanakan," tutur akademisi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu.   

Di sisi lain, ia juga mengingatkan para pemuka agama agar menjadikan agama dan penganutnya secara produktif sehingga tak mudah dikapitalisasi oleh politisi untuk kepentingan politik. (OL-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya