Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KETUA DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria menuturkan partainya telah menyiapkan 3 opsi politik dalam menyikapi pemerintahan 2019-2024 ke depan. Ketiga opsi itu adalah bergabung ke pemerintahan Jokowi-Ma'ruf, koalisi di parlemen, atau menjadi oposisi dengan melakukan pengawasan.
"Yang penting jangan diributkan di dalam atau diluar (pemerintahan), tapi kontribusi besar apa untuk bangsa dan negara," ungkap Riza di Jakarta, Jumat (9/8).
Riza menjelaskan sebagai partai kedua terbesar pemenang Pemilu 2019, Gerindra memiliki posisi yang strategis dalam jalannya pemerintahan ke depan. Posisi strategis tersebut bisa dijlankan baik dari dalam pemerintahan maupun luar pemerintahan dengan menjadi oposisi.
"Kalau kami di dalam cuma masuk dan duduk tapi gak berkontribusi apalagi malah korupsi itu tidak baik bagi rakyat. LEbih baik di luar berikan kritik konstruktuif. Sebaliknya jika di luar tapi cuma bisa teriak-teriak dan tidak bisa berikan masukan konstruktif kan itu juga tidak baik," jelasnya.
Menurut Riza, tidak penting bagi Gerindra berada di dalam maupun di luar pemerintahan. Bagi Gerindra yang terpenting ialah bagaimana bisa memberikan kontribusi konstruktif bagi bangsa dan negara. Ketiga opsi yang telah disiapkan tersebut dinilai mampu mengakomodir kontribusi Gerindra pada bangsa dan negara.
"Jadi semua opsi ini memungkinkan, yang paling penting itu bukan di dalam atau di luar. Tapi sejauh mana memberikan konstribusi konstruktif bagi bangsa dan negara," ungkapnya.
Lebih lanjut Riza menjelaskan, jika berada di dalam pemerintahan Gerindra akan mengupayakan visi misi program Prabowo-Sandi yang dibawakan Koalisi Adil Makmur bisa diimplementasikan untuk kepentingan bangsa. Sebaliknuya jika berada di luar maka Gerindra akan mengkoreksi kebijakan-kebijkan pemerintah.
"Kalau kami di luar, kami mau koreksi pemerintah agar ke depan bisa lebih baik," ungkapnya. (OL-4)
Satu-satunya yang bisa diharapkan agar ada oposisi berkualitas ialah dari para partai politik
Anies Baswedan mengatakan demokrasi yang baik adalah oposisi yang sehat. Di mana tetap ada ruang bagi oposisi untuk mengungkapkan pandangannya.
Pengamat politik Indonesian Public Institute Karyono Wibowo mengatakan, Gatot ingin mengambil jarak dengan pemerintah dengan memilih tidak hadir dalam acara penyematan.
"Publik selama ini juga setengah hati dalam mendukung demokrasi bukan hanya elite yang oligarki," ujar Wijayanto.
"Sepertinya NasDem ini ingin memulai tradisi baru yang membangun jembatan pengertian dan membangun sinergitas dengan PAN," kata Adi saat dihubungi, Minggu (3/10).
Elemen masyarakat sipil diharapkan bisa tampil dan solid memerankan fungsi oposisi sebagai kekuatan penyeimbang di luar parlemen untuk mengawasi kebijakan pemerintah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved