Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Jokowi Terima Masukan Semua Pihak

Akmal Fauzi
21/7/2019 07:00
Jokowi Terima Masukan Semua Pihak
Wakil Ketua Umum Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.(MI/ROMMY PUJIANTO)

PERTEMUAN Presiden terpilih 2019-2024, Joko Widodo, dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di atas moda raya terpadu (MRT) Sabtu (13/7) bukan yang pertama dan terakhir.

Kedua pihak sama-sama membuka peluang untuk menindaklanjuti dengan persamuhan berikutnya hingga akhirnya melahirkan kesepakatan politik bagi kepentingan bangsa.

Dalam rapat dewan pembina di kediaman Prabowo di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jumat (19/7), Gerindra mematangkan sejumlah konsep program untuk ditawarkan kepada Jokowi-Amin. Bahkan, Ge­rindra juga menyiapkan kadernya untuk menjalankan konsep program tersebut apabila Jokowi menerimanya.

Wakil Ketua Umum Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengemukakan pihaknya akan menawarkan konsep program sebagai syarat berkoalisi dengan Jokowi.
Dalam menanggapi hal itu, juru bicara TKN Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Ace Hasan Syadzily, menilai Jokowi bersikap terbuka menerima masuk­an dari berbagai pihak, termasuk Gerindra terkait konsep pembangunan ataupun program kerja.

“Apalagi untuk kebaikan bangsa. Pak Jokowi tentu akan memilah masukan karena telah memiliki rencana program yang kerap disam­paikannya selama kampanye,” kata Ace kepada Media Indonesia, kemarin.

Ihwal sinyal dari Gerindra untuk bergabung ke koalisi, lanjut Ace, Jokowi akan membicarakannya dengan partai politik di Koalisi Indonesia Kerja (KIK). “Tentu akan dibicarakan dengan koalisi di dalam.”

Dalam penilaian politikus PDI Perjuangan Effendi Simbolon, Jokowi sudah barang tentu akan melanjutkan program Nawacita pada periode kedua pemerintahannya.

“Perbedaan pandangan itu tidak menjadikan parpol bermusuhan. Kalau kami mengakomodasi, seperti apa pemerintahan nanti? Biarlah ada perbedaan,” ujar Effendi dalam diskusi di D’Consulate Lounge, Jakarta, kemarin.

Dalam kesempatan yang sama, politikus Partai Golkar, Lawrence Siburian, menambahkan Jokowi-Amin membutuhkan dukungan solid dari parpol koalisi.

“Kami berharap parpol tidak menyalahgunakan kekuasaan. Golkar akan menjalankan peran sesuai paradigma internal, yaitu memperjuangkan dan meningkatkan kese­jahteraan,” ungkap Lawrence.

Wakil Sekjen PKB, Maman Ima­nulhaq, menyoroti perlunya parpol menjunjung moralitas ketimbang mengedepankan oportunisme semata-mata.
“Ada beberapa partai yang sebaik­nya tidak masuk (koalisi) daripada mengganggu, bukan karena kami takut kehilangan kursi,” tutur Maman.

Simbolis
Direktur Relawan TKN Jokowi-Amin ini tidak dapat membayangkan pandangan publik ketika di penghujung persaingan Pilpres 2019 parpol yang sebelumnya mengusung Prabowo berada di pemerintahan.

“Politik itu seni dari segala kemungkinan. Rekonsiliasi (memang)bisa untuk masuk ke kekuasaan. Jadi, pesan simbolis dari Jokowi di MRT itu sebenarnya kita satu rel menjaga konstitusi, NKRI, dan Pancasila, tetapi gerbong tetap berbeda,” ujar Maman.

Sementara itu, Wakil Sekjen PPP Achmad Baidowi mengaku Jokowi akan arif dan bijaksana dalam mengatur komposisi pemerintahan.

“PPP tetap di koalisi. Kami tidak ditakdirkan menjadi partai yang minta-minta. Kami punya parameter yang akan disesuaikan dengan kebutuhan Pak Jokowi,” tandas Ackhmad Baidowi. (Gol/X-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya