Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PENELITI Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes, menilai pemerintahan ke depan tetap membutuhkan oposisi yang konstruktif. Demokrasi dikhawatirkan menjadi pincang apabila realitasnya tidak ada pihak oposisi.
"Bahwa dalam demokrasi kita butuh eksekutif yang kuat, tapi pada saat yang sama kita juga butuh legislatif yang kuat. Keduanya sama-sama dipilih oleh masyarakat. Karena demokrasi itu meniscayakan adanya kontrol. Dan kontrol itu tentu harus ada ketika ada partai yang berada di barisan oposisi," ujar Arya ketika dihubungi, Senin (15/7).
Menurut dia, konteks pertemuan antara capres terpilih Joko Widodo dan rivalnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, ialah rekonsiliasi nasional dan bukan bertujuan mengajak Gerindra masuk ke barisan petahana.
Baca juga: Gerindra Tegaskan Tetap Berada di Luar Pemerintah
Ia menambahkan, pertemuan itu sengaja dilakukan karena ada kesepahaman bersama untuk membangun keadaban politik sekaligus memberikan kesejukan bagi pemilih. Pemandangan tersebut pun semakin menunjukkan bahwa bangsa ini punya modalitas sosial yang kuat untuk menyelesaikan kompetisi politik dengan cara beradab dan bijaksana.
"Meskipun begitu, konteks koalisi itu tentu berbeda dengan konteks pertemuan Jokowi dan Prabowo. Dan itu tidak mudah bagi Gerindra untuk masuk meski sudah ada pertemuan."
Arya menilai ada banyak pertimbangan yang perlu diperhatikan. Bisa saja partai-partai koalisi di kubu Jokowi membuat satu aliansi untuk menahan Gerindra masuk, seperti melakukan sebuah 'tekanan' kepada presiden terpilih.
"Karena bagi partai-partai di kubu Jokowi, selain telah berjuang cukup lama untuk turut memenangkan paslon tentu mereka merasa dari sisi pertimbangan strategis, yaitu masuknya partai baru akan menghilangkan kesempatan atau peluang politik mereka. Diantaranya adalah mendapatkan insentif elektoral dari pemerintahan terpilih atau mendapatkan akomodasi berupa kursi-kursi (kabinet)."
Berikutnya, sambung dia, apabila dilihat sejak masa kampanye, debat capres-cawapres, sangat jelas adanya disparitas platform politik, visi, dan kebijakan kedua paslon. Dengan adanya pelbagai faktor itu tentu tidak mudah untuk menegosiasikan perbedaan-perbedaan yang ada.
Di sisi lain, imbuh dia, Jokowi pasti memikirkan perihal adanya parlemen yang kuat. Jika Jokowi berencana menarik Gerindra masuk, hal itu akan menjadi awal untuk menguji pernyataannya mengenai keinginan membentuk birokrasi yang lincah, efektif, dan efisien.
"Nah, itu salah satunya bisa dibuktikan bagaimana nantinya postur kabinet yang akan dibangun. Kalau kabinet koalisi terlalu gemuk, tentu tidak lincah lagi. Tentu dia akan sulit menegosiasikan banyak hal. Itu saya kira yang menjadi kesulitan," pungkasnya. (OL-4)
Saat ditanya lebih lanjut soal Menteri ESDM Arifin Tasrif yang akan digantikan oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Presiden enggan menjawab kabar tersebut.
PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) didorong melakukan perombakan jajaran menteri dan kepala lembaga di sisa masa pemerintahan.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi masih sibuk menangani sejumlah kepentingan Indonesia di luar negeri di tengah isu banyaknya menteri yang diisukan mundur dari Kabinet Jokowi
Salah satu menteri di Kabinet Indonesia Maju yang belakangan ini diisukan mundur adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani
Wamenkumham Edward Omar Sharif Hiariej atau Eddy telah mengajukan surat pengunduran diri pada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
CUTI bagi pejabat negara, termasuk menteri atau pejabat setingkat menteri, saat melakukan kampanye pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 perlu diatur ulang.
Meskipun penggemar masih berharap untuk rekonsiliasi One Direction, Simon Cowell meragukan kemungkinan hal itu terjadi.
Rekonsiliasi yang baik dan benar ialah saat Pemilu sudah selesai yang menang diberi ucapan selamat dan yang kalah memilih oposisi.
POLITIKUS PKB Luluk Nur Hamidah turut memberikan komentar terkait pernyataan presiden terpilih Prabowo Subianto soal ia tak ingin diganggu oleh mereka yang tak ingin diajak kerja sama.
PENDIRI lembaga survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia atau KedaiKOPI Hendri Satrio (Hensat) menilai jika Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan PDI Perjuangan oposisi
Kontestasi politik pemilihan presiden yang menguras energi bangsa lebih dari satu tahun harusnya selesai di persidangan MK
Panglima TNI Agus Subiyanto ajak semua elemen bangsa bersatu pasca pemilu
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved