Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Jokowi Siap Rekonsiliasi Dengan Naik Kuda Atau Naik MRT

Arnoldus Dhae
14/6/2019 09:49
Jokowi Siap Rekonsiliasi Dengan Naik Kuda Atau Naik MRT
Presiden Joko Widodo Kunjungi Kediaman Prabowo Subianto, Senin (31/10).(ANTARA)

PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) secara tegas siap melakukan rekonsiliasi nasional dengan seluruh elemen bangsa, termasuk dengan capres Prabowo Subianto di tengah situasi politik yang tidak kondusif saat ini. Hal ini disampaikan Jokowi saat mengunjungi. Pasar Sukawati, Kabupaten Gianyar, Jumat (14/6).

Saat ditanya wartawan soal upaya rekonsiliasi nasional, Jokowi menegaskan, dirinya siap setiap saat untuk rekonsiliasi. "Dimana saja rekonsiliasi itu bisa. Bisa dengan naik kuda, bisa di Yogyakarta, bisa dengan naik MRT juga bisa. Semuanya bisa dilakukan demi kepentingan Indonesia yang lebih besar," ujarnya.

Baca juga: Sidang Perdana Sengketa Pilpres 2019 Tayang di Youtube

Menurut Jokowi, yang paling penting dari rekonsiliasi nasional adalah bagaimana caranya bisa memajukan bangsa Indonesia yang besar. Urusan Indonesia bukan hanya hanya soal Pemilu saja, bukan hanya soal kalah dan menang dalam Pemilu, tetapi yang lebih penting adalah soal kemajuan bangsa Indonesia.

"Yang paling penting adalah kita harus bekerja sama, bersama-sama membangun negara ini," ujarnya.

Dirinya bersama seluruh elemen bangsa siap melakukan rekonsiliasi nasional demi kepentingan bangsa yang lebih besar. Ia siap selalu, bila pihak-pihak terkait mengajaknya untuk bertemu dan melakukan rekonsiliasi, kapan dan dimana saja.

Saat ditanya soal proses hukum yang saat ini sedang berjalan di MK, Jokowi menegaskan, pihaknya mengajak seluruh masyarakat untuk menghormati seluruh proses hukum yang sudah ada dan tidak perlu terlalu banyak berpolemik yang bisa menimbulkan kegaduhan publik. "Proses hukum harus kita hormati dan kita hormati," ujarnya.

Menurutnya, masyarakat Indonesia sudah semakin cerdas untuk membedakan mana yang benar dan salah. Proses hukum di MK itu sah dan masyarakat diminta untuk menghormati dan menghargai keputusan hukum di MK. (OL-6)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya