Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KOORDINATOR Jaringan Nasional Gusdurian, Alissa Wahid, mengatakan Pemilu yang akan berlangsung dalam seminggu ke depan bukan hari berakhir kehidupan manusia, khususnya Indonesia.
Menurutnya, Pemilu adalah proses demokrasi yang harus dilalui dengan damai dan menjunjung tinggi persaudaraan, terlepas dari siapapun pemenangnya.
"Kami mengingatkan bahwa Pemilu ini bukan hari kiamat. Siapapun yang menang dan kalah kita tetap bersaudara. Kita tetap sama-sama manusia Indonesia dan itu sudah diingatkan oleh para pemimpin-pemimpin kita," kata Alissa di Forum Titik Temu di Ritz Carlton Hotel, Jakarta Selatan, Rabu (10/4).
Alissa menyayangkan pihak yang mengaitkan kontestasi politik dengan agama untuk kepentingan meraup dukungan. Menurutnya, hal semacam ini berbahaya karena masyarakat akan melihat kontestasi sebagai bentuk pembelaan terhadap kepentingan agamanya.
Baca juga: Intoleransi Menguat, Forum Titik Temu Digelar
Dikhawatirkan, ketika berbeda pilihan, akan timbul perpecahan bahkan di dalam sesama komunitas agama. Hal ini menurut Alissa sebuah sikap yang keliru.
"Kalau kamu agamanya sama dengan saya, berarti kamu harus mendukung tokoh yang ini, kalau kamu mendukungnya tokoh yang itu maka kamu sebetulnya tidak memperjuangkan agama kita, itu adalah sesuatu yg sangat salah. Itu sesuatu yang salah dan harus kita tolak," kata putri sulung Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid tersebut.
Maka dari itu, Alissa menilai publik harus disadarkan dengan pemahaman dan potensi perpecahan menggunakan agama sebagai alat politik. Seharusnya, lanjut ia, setiap pemeluk agama menghormati hak yang lainnya, entah itu seagama ataupun tidak.
Dia berharap dengan Forum Titik Temu yang menghadirkan semangat persaudaraan dan perdamaian antarumat beragama menjadikan kehidupan bangsa dan negara menjadi damai, khususnya ketika Pemilu berlangsung.
"Kita memandang hari ini adalah momen yang sangat krusial karena kita hampir beberapa hari lagi untuk sampai di momen politik," pungkasnya.(OL-5)
PERNYATAAN Ketum PAN sekaligus Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) sangat disayangkan dan menjadi pemantik terjadinya lagi isu politisasi agama di pemilh 2024.
PENELITI senior dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli menyayangkan pernyataan Ketum PAN Zulkifli Hasan yang termasuk melakukan politisasi agama.
Sikap hati-hati sangat diperlukan demi mencegah masuknya isu-isu yang sengaja dibuat untuk memecah belah persatuan bangsa.
KOORDINATOR Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat sekaligus anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty meminta adanya upaya bersama untuk memperjelas definisi SARA
kekhawatiran terhadap akan terulangnya polarisasi masyarakat memiliki basis argumentasi yang referensial dan patut dikemukakan.
Mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin melihat ada dua kata penting yang perlu didalami, 'politik' dan 'agama'.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved