Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PANGLIMA TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, berharap perbedaan sedianya menjadi kekuatan bangsa, serta bisa saling mengisi dan melengkapi. Perbedaan pun harus dipandang sebagai keindahan untuk saling belajar satu dan lainnya.
"Harus disadari bersama bahwa bangsa Indonesia sangat beraneka ragam karena memiliki ratusan suku, ribuan bahasa daerah, budaya, adat istiadat, dan agama," ujar Hadi melalui keterangan dari Pusat Penerangan TNI.
Pernyataan mantan Kepala Staf TNI AU, itu disampaikan disela-sela acara silaturahmi dengan ratusan alim ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh adat, di Aula Pendopo Ronggo Sukowati, Pamekasan, Jawa Timur, Senin (1/4).
Menurut dia, pengembangan sumber daya manusia dan pengolahan sumber daya alam yang maksimal hanya dapat dilakukan bila semua bersatu. Ia pun tidak memungkiri bahwa saat ini bangsa Indonesia berada dalam masa-masa yang cukup memprihatinkan.
Baca juga : Perbedaan Pandangan Politik Jangan Timbulkan Perpecahan
Ketika toleransi menjadi menurun, kerukunan menjadi berkurang, dan persatuan kesatuan menjadi terancam.
"Hal ini kadang-kadang dipicu oleh hal-hal yang sepele, seperti perbedaan pilihan politik, permasalahan tutur kata, permasalahan kehidupan rumah tangga, dan lain-lain," ujarnya.
Hadi menegaskan, TNI merupakan bagian dari rakyat karena dalam sejarahnya berasal, berjuang, dan hadir untuk kepentingan rakyat. Menurutnya, kemanunggalan TNI dan rakyat adalah kekuatan yang sangat strategis, serta sangat menentukan bagi bangsa dan negara.
"Karena kekuatan yang sangat dahsyat tersebut terbukti telah mampu mengusir penjajah dengan persenjataan yang jauh lebih baik," pungkasnya. (OL-8)
Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) II Pemuda Katolik menggarisbawahi tentang kesatuan NKRI
Siti Zuhro mengungkapkan Pemilihan Umum 2024 merupakan pemilu yang paling berbahaya dan berpotensi mengancam masa depan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Operasi Mantab Brata 2024 menjadi kegiatan antisipasi Polri saat pengumuman hasil Pemilu 2024.
Asep berpesan agar WBP yang telah mengikrarkan diri untuk mengikuti seluruh program pembinaan dengan tekun, semangat, aktif dan produktif dalam program pembinaan kemandirian.
Limat narapidana kasus terorisme yang sedang menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Salemba menyampaikan ikrar setia NKRI
Dalam program Blusukan Online Warung NKRI Digital akan ada pelatihan-pelatihan atau kursus keterampilan di beberapa bidang usaha.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved