Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Ini Maksud Pernyataan Jokowi tentang Ratna Sarumpaet

MICOM
05/2/2019 12:08
Ini Maksud Pernyataan Jokowi tentang Ratna Sarumpaet
(MI/PIUS ERLANGGA)

JURU Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily, meluruskan pujian yang dilontarkan Jokowi terhadap tersangka hoaks Ratna Sarumpaet. Menurut Ace, apabila saat itu Ratna tidak bicara jujur maka propaganda Firehose of Falsehood bisa diterapkan secara sempurna.

"Dalam metode itu, memang tidak diperlukan upaya fact checking. Pokoknya kalau ada kesempatan maka kejadian yang  dianggap menguntungkan secara politik disemburkan begitu saja secara besar besaran," ujar Ace lewat keterangan resminya yang diterima Media Indonesia, Selasa (5/2).

Baca juga: Jokowi Puji Ratna Sarumpaet

Lebih lanjut kata Ace, poin utamanya bukan karena tidak adanya fact checking, tetapi pada upaya menggunakan kasus ini sebagai bagian dari propaganda firehouse of falsehood.

"Itulah sebabnya tanpa fact checking, Prabowo dan kubu 02 ramai2 konfrensi pers. Jika tanpa pengakuan Ratna, kalaupun Polisi menemukan fakta-fakta yang sesungguhnya, mereka akan menyebutkan Polisi melakukan kriminalisasi atau bahkan rekayasa kasus," tandasnya.

Ace menyebut hal ini tidak hanya terjadi pada kasus Ratna. Menurutnya, penggunaan strategi propaganda ini digunakan ketika paslon 02 mengangkat isu kriminalisasi nelayan dan juga kepala desa yang disampaikan pada debat pertama. Pengakuan Ratna, sambung dia, justru  membongkar metode propaganda ini.

"Jadi, Ratna Sarumpaet adalah salah satu dari sekian banyak kasus yang dijadikan bahan bakar lainnya seperti tahun 2030 Indonesia bubar, Indonesia Punah, 99% rakyat Indonesia hidup pas-pasan, Tempe setipis ATM, Menteri Pencetak Hutang, harga-harga bahan pokok melambung tinggi, chicken rice di Singapura lebih murah daripada di Indonesia, kriminalisasi ulama, antek asing, antek aseng, Selang cuci darah di RSCM dipakai 40 orang, Hardi meninggal bunuh di Grobogan karena terlilit hutang, tampang Boyolali dan lainnya, digunakan sebagai strategi firehose of falsehood," paparnya.

Baca juga: Ini Alasan Ratna Sarumpaet Dikembalikan ke Rutan Polda

Ace menjelaskan, dalam metode propaganda firehose of falsehood memang dikenal teknik untuk berkelit ketika ketahuan menyebar hoaks.

"Caranya dengan mudah minta maaf atau bahkan seperti yang dilakukan ramai-ramai oleh kubu 02 dengan mengaku sebagai korban hoaks/penipuan. Inilah memang jurus utama ketika disandingkan dengan fakta yang sebenarnya," pungkasnya. (RO/OL-6)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya