Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Panglima TNI: Jangan Sampai Masa Kelam PKI Terulang

Ardi Teristi
19/9/2017 16:48
Panglima TNI: Jangan Sampai Masa Kelam PKI Terulang
(ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan Presiden Joko Widodo tidak melarang menonton film G 30 S PKI. Namun, Presiden mengusulkan agar film tersebut bisa dibuat untuk generasi milenia.

Film tersebut dinilai sangat penting agar generasi milenia juga paham sejarah dan masa pemberontakan PKI tidak terulang. "Film yang lalu pada zamannya bagus, tapi zaman sekarang berbeda dengan adanya teknologi CGI (Computer Generated Imagery) dan lain sebagainya akan lebih menarik lagi," kata dia di Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara, Yogyakarta, hari ini.

Menurut Gatot, keinginan presiden adalah membuat film tersebut dengan teknologi terkini sehingga lebih banyak orang yang menonton. Dengan demikian, masyarakat tidak buta terhadap sejarah, melek sejarah, paham sejarah, dan waspada sejarah.

"Kita punya masa kelam pada saat itu. Jangan sampai masa kelam itu terulang kembali karena bangsa ini sedang membangun," kata dia.

Terkait pembuatan film, Gatot menegaskan, hal tersebut diserahkan kepada yang lebih ahli, misalnya Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengusulkan film G30S/PKI diperbarui agar lebih mudah dipahami oleh generasi muda. "Ya nonton film apalagi mengenai sejarah itu penting akan tetapi untuk anak-anak milenial yang sekarang tentu saja mestinya dibuatkan lagi film yang memang bisa masuk ke mereka," kata Presiden usai meninjau Jembatan Gantung Mangunsuko di Kecamatan Dusun, Magelang, Senin (18/9).

Versi terbaru film 1984 itu diharapkan bisa menarik generasi milenial untuk menontonnya dan membuat mereka mengerti bahaya komunisme. "Ya akan lebih baik kalau ada versi yang paling baru, agar lebih kekinian, bisa masuk ke generasi-generasi milenial," ungkap Presiden. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya