Kegiatan Politik Praktis di Masjid tidak Sesuai Ajaran Islam

SEKJEN PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengungkapkan bahwa masjid harus jauh dari kegiatan politik praktis, karena tidak sesuai dengan ajaran Islam. Ia pun mengimbau agar masyarakat tidak memaksakan kehendak dan menggunakan masjid untuk kegiatan yang sifatnya politis.

"Masjid itu fungsi utamanya adalah untuk ibadah dan juga untuk fungsi-fungsi yang memperkuat umat dan mempererat hubungan antar elemen masyarakat," terang Abdul saat dihubungi via telepon, Jumat (9/6).

Oleh sebab itu dirinya memandang kegiatan politik praktis yang diselenggarakan di masjid selain tidak sesuai dengan fungsi dan juga ajaran islam, juga tidak sesuai dengan sistem dan aturan yang berlaku di negara Indonesia.

Apalagi bila dilakukan Masjid Istiqlal yang merupakan masjid negara. Pengurus hingga Imam Besar Istiqlal ditunjuk negara sehingga kegiatan di Istiqlal tidak boleh bertentangan dengan pemerintah dan juga kegiatan yang dapat menimbulkan ketidakstabilan atau bahkan keresahan di masyarakat.

"Ini penting, berbeda kalau masjid itu dibangun dan dikelola oleh organisasi kemasyarakatan. Sehingga sikap yang dilakukan oleh Imam Besar Masjid Istiqlal itu sudah benar," jelas Abdul.

Sebelumnya diberitakan Imam Masjid Istiqlal menolak dijadikan tempat berkumpul aksi bela ulama 96, Jumat (9/6) siang tadi, karena sudah mengarah ke politis. (X-12)