Jimly: Tantangan Anggota DKPP Baru Lebih Berat

Nur Aivanni
09/6/2017 22:05
Jimly: Tantangan Anggota DKPP Baru Lebih Berat
(Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddiqie . ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

KETUA Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddiqie mengatakan anggota DKPP periode 2017-2022 akan menghadapi tantangan yang lebih berat. Pasalnya, mereka akan menghadapi pemilu dengan pemilihan presiden dan pemilihan calon legislatif dilakukan serentak.

"Tentu lebih berat karena ada pemilu serentak 2019. Ada pemilihan presiden, anggota DPR, DPD dan lainnya dan itu rumit. Tantangannya lebih berat," terangnya usai acara Forum Penyampaian Laporan 5 Tahun Kinerja Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu, Jakarta, Jumat (9/6).

Menurut Jimly, bila mayoritas anggota DPR memutuskan sistem pemilu adalah sistem proporsional terbuka, itu akan menimbulkan masalah pada tingkat pelaksanaan. Apalagi, kata dia, nantinya masyarakat akan lebih fokus perhatiannya ke pilpres ketimbang pileg.

"Kalau sistemnya suara terbanyak murni, maka setiap caleg, main sendiri-sendiri. Praktik pemilu 2014 atau 2009 caleg kolaborasi dengan caleg parpol lain, dia saling kasak-kusuk sehingga dia bersaing dengan caleg di partai sendiri. Di situ dia akan main dengan penyelenggara. Sedangkan perhatian masyarakat hanya ke presiden," tuturnya.

Jika Bawaslu tidak efektif dalam menjalankan tugasnya nanti, kata Jimly, maka bisa saja Panwas maupun KPU akan rawan dilaporkan oleh caleg-caleg yang dirugikan. "Potensi pengadunya (ke DKPP) banyak sekali, kalau sistemnya dibikin suara terbanyak," ucapnya.

Menurutnya, jika pelaksanaan pemilu dilakukan secara serentak, maka sistem pemilu yang tepat adalah sistem proporsional tertutup. Namun, kata dia, itu bukan berarti sistem proporsional terbuka tidak baik untuk diterapkan.

Bagi anggota DKPP yang baru, Jimly menyarankan mereka memperhatikan lima hal dalam menyelesaikan pengaduan perkara kode etik penyelenggara pemilu nantinya.

"Kepala harus dingin artinya rasional, tangannya harus dingin artinya profesional, hatinya harus dingin artinya jangan pemarah, wajah mesti dingin artinya jangan keliatan kalau punya pendapat saat bertanya (saat bersidang), dan darah mesti dingin, artinya kalau sudah membuat keputusan harus pecat ya pecat, harus tegas," tandasnya. (X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya