GMF Sebut DPO Kepolisian Filipina sudah Dipecat sejak 4 April 2017

Micom
02/6/2017 20:33
GMF Sebut DPO Kepolisian Filipina sudah Dipecat sejak 4 April 2017
(ANTARA FOTO/Andika Wahyu)

PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMF) memastikan bahwa salah satu daftar pencarian orang (DPO) Kepolisian Nasional Filipina (Phillipine National Police) atas kejadian penyerbuan di Kota Marawi Filipina atas nama Yoki Pratama Windyarto, bukan lah karyawan GMF.

Yoki memang pernah menjadi pegawai kontrak waktu tertentu (PKWT) di GMF sejak 26 Desember 2016 dan mulai tidak aktif bekerja sejak 27 Februari 2017.

VP Corporate Secretary GMF M Arif Faisal mengatakan bahwa Yoki masuk sebagai PKWT di GMF melalui proses rekrutmen sesuai prosedur yaitu psikotes, wawancara, tes kesehatan, hingga security clearance dan penilaian penentuan akhir (pantukhir).

"Semua hasil menunjukkan bahwa yang bersangkutan lulus sebagai PKWT GMF," katanya.

Setelah lulus tes, Yoki ditempatkan dalam program On Job Training di unit Engine Maintenance sebagai Trainee for Senior Engine/APU Maintenance Engineer.

Arif juga mengatakan bahwa dalam kesehariannya yang bersangkutan tidak menunjukkan tanda-tanda yang ganjil.

"Perilakunya cukup baik dan tidak pernah bermasalah dalam perkerjaan," katanya.

Namun, lanjut dia, sejak 27 Februari 2017 yang bersangkutan tidak masuk kantor dan tidak pernah lagi dapat dihubungi.

Sesuai prosedur kontrak PKWT di GMF, bahwa untuk PKWT yang tidak masuk kantor dalam waktu 5 hari berturut-turut tanpa keterangan dapat dilakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Oleh karena itu, setelah melakukan proses pencarian termasuk klarifikasi ke keluarga, dan mendapat Surat Keterangan Hilang dari kepolisian, GMF secara resmi mengeluarkan surat PHK terhadap yang bersangkutan per 4 April 2017.

Arif menambahkan bahwa GMF sebagai perusahaan MRO kelas dunia yang mana seluruh karyawannya merupakan putra putri bangsa selalu berkomitmen dalam menjalankan prosedur kepegawaian sejak rekrutmen hingga proses pekerjaan sehari-hari.

"GMF juga senantiasa menjunjung tinggi budaya perusahaan yang berlandaskan nasionalisme melalui berbagai program rutinnya seperti upacara bulanan, dan briefing pagi setiap harinya untuk memastikan kondisi dan kesiapan setiap personel," tambahnya.

Arif juga mengatakan bahwa sebagai perusahaan MRO yang memiliki sertifikasi internasional GMF juga mengutamakan safety dan quality dalam setiap lini bisnisnya, termasuk menjaga dengan baik area kerja GMF yang merupakan kawasan berikat dengan sistem keamanan yang mumpuni.

"Manajemen GMF juga berkomitmen untuk bersikap kooperatif dan mendukung pihak-pihak berwenang untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut jika diperlukan," tutup Arif. (RO/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya