Sekjen Muhammadiyah: Lakukan Aksi Solidaritas secara Wajar

AKSI demo di beberapa daerah akhir-akhir ini terkait dukungan kepada Ahok karena diputus bersalah dan divonis penjara 2 tahun sekaligus penahanan oleh Majelis Hakim Jakarta Utara, merupakan hal yang wajar asal dilakukan tidak berlebihan.

Menurut Sekjen Muhammadiyah Abdul Mu'ti, aksi solidaritas yang dilakukan di beberapa daerah yang merespons vonis perkara Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebaiknya dilakukan secara wajar. "Aksi-aksi itu boleh dilakukan sebagai bentuk solidaritas, tapi jangan kemudian didramatisasi, dibesar-besarkan. Melakukan aksi wajar-wajar saja," katanya saat dihubungi Media Indonesia, Minggu (14/5).

Menurutnya, putusan hukum memang tidak bisa memuaskan semua pihak. Kalaupun ada yang tidak puas dengan putusan pengadilan, kata dia, maka tempuh lah melalui jalur hukum yang sesuai. "Sekarang ini penasehat hukum (Ahok) sedang dalam proses banding," katanya.

Ia menilai aksi tersebut tidak akan berlangsung lama. Untuk itu, kata dia, pemerintah tidak perlu merisaukan hal itu. Selain itu, aparat penegak hukum dalam hal ini pengadilan pun tidak boleh terpengaruh. "Hakim atau pengadilan itu tidak boleh tunduk kepada penguasa dan juga tidak boleh tunduk kepada tekanan massa," katanya.

Menurutnya, aksi solidaritas tersebut tidak bisa diartikan bahwa kebhinekaan bangsa ini mulai memudar. "Menyampaikan simpati itu biasa-biasa saja. Tidak perlu berlebih-lebihan dan disertai dengan satu opini seolah-olah ketika Pak Ahok divonis bersalah, kemudian kebinekaan Indonesia akan punah atau mundur ke belakang. Ukuran itu terlalu berlebihan," tandasnya. (OL-3)