Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
PENGACARA Elza Syarief mengaku dikonfirmasi oleh penyidik Komisi Pemeriksaan Korupsi (KPK) soal peran Anton Taofik terkait pencabutan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Miryam S Haryani dalam penyidikan kasus tindak pidana korupsi pengadaan paket kartu tanda penduduk elektronik (KTP-e).
"Lebih pendalaman karena penyidik setelah memeriksa Anton Toufik ada hal-hal yang tidak sinkron dengan saya dikonfirmasi juga masalah BAP yang dicoret-coret itu," kata Elza seusai menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus KTP-e di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (10/5).
Elza mengaku tidak setuju terkait adanya pencoretan dan pencabutan BAP Miryam itu yang diduga dipengaruhi oleh Anton Taofik, yang berprofesi sebagai pengacara, saat berada di kantor Elza Syarief.
"Iya pokok masalahnya kan ada BAP yang kemudian dicoret, ada tulisan yang 'dicabut-dicabut' itu dan saya terus terang tidak setuju terkait itu," kata Elza.
Sebelumnya, KPK mendalami soal pertemuan antara Anton dan Miryam yang terjadi di kantor pengacara Elza Syarief.
"Untuk saksi Anton kami memperdalam terkait dengan apa yang terjadi di kantor pengacara Elza Syarief pada saat itu. Kami ingin melihat apakah ada pertemuan antara saksi dan Miryam yang pada saat itu statusnya masih sebagai saksi," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (5/5).
Menurut Febri, KPK juga ingin mendalami lebih lanjut apakah dalam pertemuan itu ada hubungan sebab dan akibat dengan pencabutan BAP yang dilakukan Miryam di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, pengacara Farhat Abbas juga diperiksa KPK sebagai saksi untuk tersangka mantan anggota Komisi II DPR dari Fraksi Partai Hanura Miryam S Haryani.
Keterangan Farhat dibutuhkan karena ia adalah pengacara dari saksi lain dalam kasus ini yaitu Elza Syarif yang sudah diperiksa pada 5 dan 17 April lalu.
Farhat saat mendampingi pemeriksaan Elza pada Senin (17/4) mengatakan, Elza dikonfirmasi mengenai pertemuan antara mantan anggota Komisi II dari Fraksi Partai Hanura Miryam S Haryani dengan seorang pengacara bernama Anton Taofik.
Farhat mengatakan, ada petinggi partai berinisial SN dan RA yang mengatur pertemuan tersebut.
"Pokoknya dalam pemeriksaan lalu, Ibu Elza dikejar, termasuk petinggi (partai) juga, inisial SN dan RA orang yang dianggap mengatur (pertemuan)," kata Farhat di Gedung KPK pada Senin (17/4).
Meski Farhat tak menyebut nama lengkap kedua orang itu, RA adalah salah satu petinggi partai yang bekerja sebagai asisten SN.
"Tapi Ibu dikejar bahwa peristiwa itu dilakukan oleh suruhan orang yang berinisial SN dan RA, itu untuk pengacara Anton Taofik," ungkap Farhat.
Pada pemeriksaan sebelumnya, Rabu (5/4), Elza membenarkan bahwa Miryam bertemu Anton Taofik di kantornya. Pada pertemuan tersebut, Elza mengatakan Miryam sempat bercerita mengenai kasus KTP-e.
Namun, Elza membantah bila dirinya menyarankan Miryam untuk mencabut keterangannya dalam BAP saat proses penyidikan. Anton diduga sebagai orang yang mempengaruhi Miryam untuk mencabut BAP.
Pada sidang dugaan korupsi KTP-e pada 30 Maret 2017, penyidik KPK yang menangani kasus tersebut yaitu Novel Baswedan mengatakan bahwa Miryam ditekan oleh sejumlah anggota Komisi III untuk tidak mengakui fakta-fakta menerima dan membagikan uang dalam penganggaran KTP-e.
Nama-nama anggota Komisi III itu menurut Novel adalah Ketua Komisi III dari Fraksi Golkar Bambang Soesatyo, Wakil Ketua Komisi III dari Fraksi Gerindra Desmond Junaidi Mahesa, anggota Komisi III dari Fraksi Partai Hanura Sarifuddin Suding, anggota Komisi III dari Fraksi PDI-Perjuangan Masinton Pasaribu, dan satu orang lagi yang Novel lupa namanya. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved