Kalla Minta Anies Belajar Banyak dari Ahok

CALON Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan diminta belajar banyak dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) karena masih lima bulan lagi jadi gubernur.

Nasihat itu disampaikan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat Anies mengunjungi rumah dinasnya di Jakarta, Kamis (20/4). Kalla juga mengucapkan selamat atas kemenangan Anies-Sandi.

"Selama lima bulan ini Anies harus komunikasi dengan gubernur yang sekarang, Pak Ahok, dan juga mempelajari masalah yang riil. Masa kampanye dulu kan beda dengan riilnya," ujar Kalla kepada wartawan, di Hotel Shangri-La, Jakarta, kemarin.

Kalla menepis membicarakan persoalan politik dengan Anies.

"Ya, karena Anies kan teman bekas menteri. Ketemu itu biasa, kasih selamat," imbuhnya.

Di sisi lain, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama akan tetap menormalisasi Sungai Ciliwung sebelum masa jabatannya berakhir Oktober mendatang.

Hal itu sudah direncanakan sejak lama termasuk penertiban bangunan dan relokasi warga yang tinggal di bantaran kali.

"Penertiban akan terus berjalan. Selama rusunnya siap, pasti penertiban karena kami tidak mau normalisasi sungai ini terhenti," jelasnya.

Normalisasi sungai selama ini, lanjutnya, sudah berjalan 50% dan telah terlihat perubahan positif.

"Ikan mas saja bisa hidup di sana, berarti sudah berhasil," imbuhnya.

Pembangunan 24 tower rusun di sejumlah lokasi di Jakarta, tambah Ahok, juga akan dimulai Juni mendatang.

Saat ini rencana itu sedang berjalan, salah satunya pematangan lahan dan akses masuk.

Total anggaran pembangunan untuk 24 tower itu sekitar Rp2,94 triliun. Pengerjaannya akan memakan waktu hingga 2018.

Sebanyak 1.453 unit rusun saat ini terus dikebut untuk bisa selesai Juni mendatang.

Unit rusun tersebut terletak di lima lokasi, antara lain Bekasi 2 blok, Rawa Bebek 4 blok, Marunda 3 blok, Cakung Barat 4 blok, dan Lokbin Semper hanya 1 tower.

Di tempat terpisah, koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Adnan Topan berharap Anies mempertahankan konsep keamanan pengelolaan anggaran yang dibuat Ahok.

"Sistem itu mampu mencegah permainan anggaran yang coba dilakukan DPRD seperti pada 2015," ujarnya. (Deo/Sru/Mal/X-7)