Debat Pamungkas Lebih Sepi

DEBAT pamungkas putaran kedua Pilkada DKI Jakarta, Rabu (12/4) malam, sedikit berbeda. Ajang perdebat terasa lebih sepi ketimbang perhelatan serupa di putaran pertama.

Hotel Bidakara yang jadi tempat debat ini, tidak dipenuhi pendukung pendukung pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Debat putaran kedua hanya memperkenankan undangan untuk masuk ke tempat penyelenggaraan. Biar pun terkesan lebih tertib, jalannya debat bisa dibilang kurang meriah dan tak sering diselingi gemuruh pendukung masing masing calon.

''Pendukung lebih banyak yang menyaksikan di rumah,'' ujar Ketua Timses Ahok-Djarot Prasetyo Edi Marsudi di lokasi. Bukan hanya itu, suasana di luar hotel pun sepi terlihat garing karena tidak memperlihatkan arena kampanye di luar lokasi debat.

Tensi di lokasi debat sempat memanas ketika jeda berlangsng. Moderator Ira Kusno seketika meminta panitia mengeluarkan pendukung yang dianggap mengganggu jalannya debat. ''Floor director mohon yang melanggar peraturan harap dicatat dan langsung dikeluarkan,'' ujar Ira.

Moderator meminta seluruh pendukung mentaati peraturan yang sudah disepakati. ''Pendukung paslon 2 dan 3 langsung dikeluarkan kalau melanggar. Karena sudah ada protes dari para paslon. Kita minta komitmen dijaga,'' paparnya.

Namum bila melihat di jagat maya, hashtag #debatfinalpilkadadki hingga pukul 22.24 WIB menjadi trending topic di twitter dengan memunculkan 5.086 tweet. Akun @FredyBastian3 mencuitkan, ''sepanjang paslon 3 memaparkan program2nya yg bertugas bahasa isyarat di pojok TV mikir kebingungan?''

Atau yang sedikit terasa pedas dimunculkan akun @Tedypavel yang mencuitkan, ''Paslon 2 : Terlihat sangat OK Paslon 3 : kebanyakan ngOCeh ngOCeh.''

Sedangkan akun @SuaraAnies mencuitkan, ''Pak Anies mau repot-repot cari solusi, sementara yang lain cuma bisa pesimis.'' (OL-4)