Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
ADA dua ancaman terhadap bangsa dan negara Indonesia yang harus diwaspadai serta diantisipasi setiap warga, khususnya prajurit TNI.
''Ancaman yang pertama terkait kondisi saat ini, yakni negara berada pada situasi yang disebut proxy war. Itu merupakan program atau sebuah upaya bagaimana suatu negara bisa menguasai negara lain tanpa berperang,'' ujar Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (11/4).
Sedangkan ancaman kedua yakni terkait energi. Untuk saat ini, menurut KSAD, kejadian di Timur Tengah itu merupakan salah satu kasus memperebutkan energi dari fosil. Namun ke depan energi fosil tentunya akan habis. Jika demikian anusia akan beralih ke energi hayati yang didapatkan dari tumbuh-tumbuhan.
''Untuk itu para prajurit bertanggung jawab dan senantiasa memonitor dan memantau terhadap hal-hal atau perkembangan perkembangan yang dapat
menimbulkan stabilitas keamanan di wilayah NKRI,'' tegasnya lagi.
Terkait ancaman proxy war kata dia, merupakan upaya yang begitu halus untuk menguasai negara Indonesia. Ancaman jenis ini adalah upaya melumpuhkan negara dengan menggunakan orang dalam.
''Seperti dengan cara menggunakan aktor-aktor lain. Misalnya negara A tidak menggunakan orangnya sendiri untuk mengancurkan negara B, melainkan merekrut orang dari negara B sendiri untuk mengacaukan situasi dan kondisi di negaranya tersebut,'' ungkapnya.
Makanya muncul provokator, radikalisme, dan sebagainya yang menggambarkan seolah-olah kita tidak dijajah. ''Padahal sebenarnya terjajah. Untuk itu kita harus hati-hati, jangan mudah terprovokasi, dan terpengaruh praktik adu domba. Apalagi Indonesia itu memang rawan terjadi adu domba karena memang memiliki banyak suku, ras, adat, agama dan pulau,'' tegas Mulyono.
Menyangkut ancaman kedua, KSAD menambahkan ke depan energi tumbuh-tumbuhan tidak hanya untuk dikonsumsi namun juga untuk energi. Sehingga jatah makanan akan berkurang dan menjadi rebutan.
''Untuk puluhan tahun ke depan akan tumbuh hingga 12 miliar penduduk.
Artinya akan banyak manusia yang membutuhkan makanan. Jika terjadi hal itu Indonesia sebagai negara yang kaya akan energi hayati, tentu menjadi incaran untuk didatangi,'' tukasnya. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved