Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KENAIKAN serentak harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di semua operator BBM awal Oktober ini dinilai tidak berpengaruh terhadap pilihan konsumen.
Menurut Humas Club Ayla Indonesia (CAI) Adjie Sambogo, hampir sebagian besar anggota komunitasnya tetap menggunakan Pertamax series, terutama Pertamax RON 92.
“Jadi, sebagian besar anggota kami memakai Pertamax, ada juga memakai Pertalite. Saya sendiri gunakan Pertamax RON 92. Saya gak akan ganti produk lain, apalagi operator lain,” ujar Adjie, dalam keterangannya, hari ini.
Baca juga : Awali Tahun 2024, Pertamina Patra Niaga Sesuaikan Harga Pertamax Series dan Dex Series
Menurut Adjie, BBM Pertamina memang sangat kompetitif dengan operator lain. Selain kualitas dapat bersaing, harga juga lebih terjangkau.
Keengganan Adjie berpaling dari BBM Pertamina juga lantaran SPBU yang mudah didapat dan sangat menyebar di berbagai wilayah, termasuk Pulau Jawa.
Terkait kenaikan harga BBM non subsidi, Adjie sebagai konsumen mengaku memahami. Apalagi, memang sesuai regulasi dan sudah berlangsung lama. “BBM non subsidi kan memang fluktuatif. Konsumen sudah terbiasa. Saya ngikut saja, apalagi semua operator juga ikut naik,” pungkas Adjie.
Baca juga : Kementerian ESDM: Pertamax Green 92 Baru Dijual di 2026
Awal Oktober, seluruh operator SPBU serentak menyesuaikan harga BBM non subsidi. Kenaikan untuk menyesuaikan harga pasar, minyak mentah dunia, dan faktor kurs.
Penyesuaian tersebut sesuai regulasi yakni Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen Nomor 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
Harga setelah kenaikan menunjukkan BBM Pertamina sangat kompetitif. Untuk Pertamax RON 92 di Pulau Jawa, Pertamina menjual Rp14.000/liter. Harga itu lebih rendah ketimbang Shell Super (RON 92) Rp15.380/liter, BP92 yakni Rp14.580/liter, dan Revvo-92 (Vivo) yakni Rp15.080/liter.
Baca juga : Komunitas Otomotif: Mudik Nataru, Saatnya Beralih ke BBM RON Tinggi
Begitu pula, Pertamax Green (RON 95) yang dijual Rp16.000/liter, masih lebih rendah dibandingkan Shell V Power RON 95 yakni Rp16.350/liter, dan BP Ultimate 95 seharga Rp16.350/liter.
Untuk Pertamax Turbo (RON 98), Pertamina menjual Rp16.600/liter. Harga itu lebih rendah ketimbang Shell V Power Nitro+ yakni Rp16.730/liter.
Sementara untuk BBM diesel, Pertamina menjual Dexlite (Cetane 51) Rp17.200/liter. Harga itu lebih rendah ketimbang Shell V Power Diesel (Cetane 51) Rp17.920/liter, dan BP Diesel yakni Rp17.240/liter.
Untuk Pertalite sebagai produk subsidi, harga tetap Rp10.000/liter. Harga itu lebih murah daripada Revvo90 yang dijual Rp12.500/liter. (RO/S-2)
Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor memberikan apresiasi terhadap PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia
RMA Indonesia merupakan satu-satunya distributor resmi Mahindra Tractor di Tanah Air. Sementara, Mahindra FES adalah produsen traktor terbesar di dunia berdasarkan volume.
DFSK Gelora E Blind Van membukukan pemesanan sebesar 212 unit, disusul Seres E1 L-Type sebanyak 126 unit.
Total pengunjung yang hadir sepanjang penyelenggaraan GIIAS 2024 pada 18-28 Juli lalu mencapai 475.084 orang.
GIIAS 2024 telah berlangsung, dan beberapa model mobil baru mencuri perhatian pengunjung serta mencatat penjualan yang mengesankan.
Operasional bus listrik lebih memungkinakn karena rute yang sudah pasti dibandingkan truk listrik untuk logistik.
KELANGKAAN bahan bakar minyak (BBM) terus terjadi di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, sejak empat hari terakhir. Krisis BBM ini berdampak pada aktivitas pariwisata.
RUMAH mewah lantai dua hangus terbakar di Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (21/6). Diduga kebakaran diakibatkan bahan bakar minyak (BBM) pertalite yang disimpan dalam rumah.
Penambahan penyaluran telah dilakukan bertahap selama masa Idul Adha. Stok BBM nasional rata-rata selama 20 hari dan elpiji rata-rata 17 hari.
PT Pertamina (Persero) memastikan bahwa pasokan bahan bakar minyak (BBM) akan tetap berjalan normal meskipun terjadi kebakaran di Crude Distillation Unit (CDU) VI di Kilang Kota Balikpapan.
PT Pertamina melakukan pemantauan untuk memastikan bahwa warga yang tinggal di sekitar kilang tidak terdampak oleh insiden kebakaran yang terjadi di Kilang Pertamina Balikpapan
Peluang pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) atau mengurangi kuota subsidi bensin dinilai terbuka lebar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved