Trik Merawat Skutik ala Piaggio

MANAGER Training PT Piaggio Indonesia, Yudi Riswanto menekankan betapa pentingnya perawatan rutin di bengkel resmi kepada para pecinta produk Piaggio Group untuk menjaga kendaraan tetap berada pada kondisi prima. Kendaraan yang terawat tentunya akan memberikan kenyamanan, keamanan, manfaat serta kebanggaan bagi para pemiliknya.

"Setiap konsumen melakukan service berkala di bengkel resmi, mekanik akan memeriksa semua komponen berdasarkan tabel jadwal perawatan berkala yang sesuai dengan unit konsumen," ujar Yudi.

Selain pemeriksaan, para mekanik di bengkel resmi Piaggio dipastikan akan melakukan pembersihan dan penyetelan yang perlu dilakukan untuk menjaga performa kendaraan dalam kondisi puncak. Selain mengecek busi, mekanik juga akan memeriksa kondisi pada kedua rem (depan & belakang).

"Untuk rem belakang pemeriksaan ketebalan kampas rem bisa dilihat pada indikator yang ada pada sistem rem belakang (tromol). Apabila indikator menunjukan harus dilakukan penggantian maka pihak Service Advisor akan menginformasikan hal tersebut kepada konsumen.

Pembersihan rem (apabila tidak dilakukan penggatian rem) cukup menggunakan udara bertekanan tinggi dari kompresor untuk membersihkannya, begitu juga untuk rem depan dan rem belakang yang menggunakan rem jenis cakram.

Pemeriksaan, penggantian komponen lainnya akan dilakukan berdasarkan yang tertera pada tabel jadwal perawatan berkala (berdasarkan bulan atau kilometer, mana yang dicapai lebih dulu).

Yudi mengungkapkan bahwa konsumen boleh saja melakukan perawatan sendiri khususnya untuk perawatan ringan, misalnya membersihkan bagian mesin yang kotor. Pemberian engine degreaser boleh-boleh saja dilakukan asal menggunakan produk yang sudah terbukti bagus.

"Namun penggunaan engine degreser untuk mesin-mesin baru rasanya kurang perlu, mengingat cairan itu lebih dibutuhkan untuk membersihkan mesin yang sudah sangat kotor karena rembesan oli, kotoran yang sudah menahun dan lain-lain," jelasnya.

"Untuk motor atau mesin baru hal ini akan jarang dilakukan, cukup dicuci biasa mesin sudah kinclong," imbuhnya.

Apabila konsumen tetap ingin menggunakan engine degreaser, Yudi berpesan agar hati-hati pada saat penggunaannya, terutama pada perangkat elektronik yang menempel pada mesin. "Sebaiknya lindungi perangkat elektronik agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," jelasnya.

Untuk motor skuter dengan transmisi matik CVT, pembersihan dilakukan cukup dengan udara bertekanan menggunakan kompresor. Gunanya untuk menghilangkan kotoran yang umumnya berasal dari serpihan karet belt CVT, debu kampas kopling dan debu dari luar.

Saat ini banyak beredar cairan semprot bernama belt dresser/belt dressing yang umum digunakan pada fan belt dan drive belt mobil untuk menghilangkan bunyi-bunyian yang terkadang timbul akibat kondisi belt yang sudah mulai aus.

"Saya pribadi tidak menganjurkan ya. Sekali-sekali boleh lah. V-belt pada sistem CVT cukup dibersihkan dengan udara bertekanan. Sampai saat ini penggunaan belt dressing pada v-belt CVT masih jadi kontroversi," urainya.

"Penggunaan belt dressing yang terlalu sering sangat tidak dianjurkan, efek yang terlihat adalah V-belt malah menjadi kotor. Karena bahan dasar belt dressing umumnya terbuat dari resin atau sejenis getah dan campuran lainnya dan akan mengganggu kinerja pada sistem CVT," pesannya.

Yudi menejkankan bahwa belt dressing bukan untuk membersihkan V-belt, tapi melapisi permukaan V-belt," tegasnya.

Sementara untuk carburettor cleaner atau injector cleaner, brake cleaner, dan sebagainya, menurut Yudi selama konsumen tahu dan mengerti cara pakainya tidak masalah digunakan.

Namun ia berpesan, apabila terjadi kerusakan yang disebabkan oleh hal-hal tersebut di atas maka garansi akan luntur walaupun jarak tempuh dan bulan garansi masih berlaku. Untuk amannya konsultasikan semua keluhan ke bengkel resmi yang sudah dipercaya konsumen. (OL-2)